Misramolai adalah penyanyi Minang yang telah dikenal warga Sumatera Barat khususnya Padang Pariaman. Berita mengenai sosok Misramolai, seorang penyanyi Minang yang dikecam karena syuting video klip di makam Nia Gadis Penjual Gorengan, memunculkan beragam reaksi dari masyarakat. Dalam konteks kebudayaan, syuting di lokasi-lokasi tertentu, terutama yang memiliki nilai sentimental dan emosional, dapat menjadi hal yang sensitif. Banyak orang merasa bahwa berinteraksi dengan tempat peristirahatan seseorang harus dilakukan dengan penuh rasa hormat dan tidak sembarangan. Dari sudut pandang etika, tindakan Misramolai dapat dianggap tidak pantas. Memotret atau merekam video di makam dapat dianggap sebagai bentuk eksploitasi terhadap memori dan pengorbanan seseorang, terutama jika tidak ada izin atau pemahaman yang jelas mengenai konteks tersebut. Nia, yang dikenal sebagai seorang gadis penjual gorengan, memiliki tempat khusus dalam hati masyarakat. Syuting video klip di makamnya bisa dianggap sebagai tindakan yang merendahkan atau tidak menghormati kenangan yang menyertainya. Namun, di sisi lain, ada yang berargumen bahwa seni dan kreativitas tidak mengenal batasan. Beberapa seniman merasa bahwa mereka bisa mendapatkan inspirasi dari berbagai tempat, bahkan yang dianggap sakral. Dalam hal ini, Misramolai mungkin berpendapat bahwa kunjungannya ke makam Nia merupakan bentuk penghormatan, meskipun cara yang dipilih tidak diterima oleh masyarakat luas. Penting untuk menerapkan dialog terbuka mengenai niat dan dampak dari tindakan tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman. Respon dari masyarakat terhadap tindakan Misramolai menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai sosial dalam budaya kita. Ketika budaya lokal dan adat istiadat dihormati, masyarakat cenderung lebih menerima inovasi dan eksplorasi dalam seni. Namun, jika tindakan dianggap menyalahi norma-norma yang ada, backlash atau kecaman dari masyarakat tidak bisa dihindari. Ini menjadi pelajaran penting bagi seniman untuk lebih peka terhadap lingkungan dan konteks sosial di mana mereka berkarya. Dalam dunia hiburan, sering kali terjadi pertentangan antara kreativitas dan norma-norma sosial. Oleh karena itu, penting agar semua pihak, terutama seniman, selalu berupaya untuk menghormati nilai-nilai tersebut. Mereka harus berusaha untuk memahami dampak dari karya yang dihasilkan terhadap masyarakat luas, serta menilai dengan bijak lokasi dan konteks yang dipilih untuk berkarya. Dengan demikian, diharapkan tindakan serupa tidak terulang di masa depan dan penghormatan terhadap mereka yang telah tiada tetap terjaga.