Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Pontianak, Husin berharap agar setiap agen Gas tidak melakukan tindakan nakal. Berita mengenai kelangkaan gas LPG 3 kg di Pontianak dan harapan anggota DPRD agar agen tidak melakukan tindakan nakal mencerminkan salah satu isu yang sering kali muncul dalam distribusi bahan bakar subsidi di Indonesia. Keberadaan gas LPG 3 kg adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat, terutama kelompok ekonomi menengah ke bawah, karena harga yang terjangkau membuatnya menjadi pilihan utama untuk kebutuhan memasak. Kelangkaan gas LPG sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pasokan yang tidak mencukupi, penyelewengan distribusi, dan meningkatnya permintaan di masyarakat. Dalam banyak kasus, agen-agen yang seharusnya mendistribusikan gas ini justru mengambil kesempatan untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi atau menyimpan stok untuk dijual di pasaran gelap. Hal ini jelas merugikan masyarakat yang bergantung pada gas LPG subsidi, bahkan bisa memicu kerugian ekonomi yang lebih luas. Tindakan anggota DPRD yang berharap agar agen tidak melakukan tindakan nakal adalah langkah yang positif. Namun, harapan saja tidak cukup. Dalam konteks ini, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dari pihak pemerintah dan dinas terkait untuk memastikan bahwa distribusi gas LPG 3 kg dilakukan secara transparan dan adil. Mungkin perlu diterapkan sistem pelaporan yang memungkinkan masyarakat untuk melaporkan jika mereka mengalami kesulitan dalam mendapatkan gas LPG atau jika ada indikasi penyelewengan oleh agen. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga penting. Banyak masyarakat tidak mengetahui hak-hak mereka dalam mendapatkan barang subsidi atau bahkan tidak memahami cara melaporkan jika terjadi masalah. Dengan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat, mereka bisa lebih proaktif dalam mengatasi situasi kelangkaan ini. Sementara itu, pihak pemerintah juga perlu mempertimbangkan alternatif untuk mengatasi masalah ini secara jangka panjang, seperti meningkatkan pasokan gas LPG, memonitor langsung distribusi, atau bahkan mempertimbangkan sumber energi alternatif yang lebih berkelanjutan untuk masyarakat. Langkah-langkah ini tidak hanya dapat membantu mengatasi kelangkaan saat ini, tetapi juga menciptakan sistem yang lebih baik di masa depan. Pada akhirnya, kolaborasi antara pemerintah, DPRD, agen, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Ketika masing-masing pihak memainkan peran mereka dengan baik, maka distribusi bahan bakar subsidi seperti gas LPG 3 kg dapat dilakukan dengan lebih efektif dan masyarakat pun dapat merasakan manfaat yang seharusnya mereka dapatkan.