Pasangan suami istri di Mentok, Bangka Barat hanya bisa pasrah saat digerebek polisi dan ditemukan sabu-sabu 6,24 gram di rumah kontrakannya. Berita mengenai pasangan suami istri yang ditangkap polisi karena terlibat dalam pengedaran sabu-sabu merupakan sebuah refleksi serius dari dampak krisis ekonomi yang dihadapi oleh banyak orang. Kondisi ekonomi yang sulit sering kali mendorong individu untuk mengambil keputusan yang ekstrem dalam usaha untuk bertahan hidup. Dalam konteks ini, keduanya tampaknya merasakan tekanan yang sangat besar, sehingga memilih jalur ilegal meskipun mereka menyadari risiko dan konsekuensinya. Fenomena seperti ini tidaklah baru; di berbagai belahan dunia, kasus kriminalitas yang dipicu oleh kesulitan ekonomi telah menjadi permasalahan yang kian meluas. Orang-orang yang sebelumnya berusaha mendapatkan penghidupan yang layak sering kali terpaksa beralih ke alternatif yang tidak etis saat dihadapkan pada keterbatasan pilihan. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam menyediakan dukungan bagi mereka yang berada dalam situasi serupa. Perlu dicatat pula bahwa tindakan mengedarkan narkoba tidak hanya berdampak pada pelaku, tetapi juga dapat merusak komunitas yang lebih luas. Narkoba, termasuk sabu-sabu, memiliki dampak sosial yang sangat merugikan, seperti peningkatan angka kecanduan, kriminalitas, serta masalah kesehatan masyarakat. Ini menambah lapisan kompleksitas pada situasi yang dihadapi pasangan tersebut, karena mereka tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga masyarakat di sekitar mereka. Dalam konteks penanggulangan masalah ini, pendekatan yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih manusiawi sangat diperlukan. Edukasi mengenai bahaya narkoba, sekaligus penyediaan akses terhadap peluang ekonomi serta program rehabilitasi, harus menjadi bagian dari upaya kolektif untuk menangani isu narkoba. Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan juga dapat membantu mereka memilih jalan yang lebih baik. Akhirnya, kisah pasangan suami istri ini harus menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya saling membantu dan peduli terhadap sesama. Sungguh disayangkan ketika seseorang, dalam kondisi terdesak, harus mengambil jalan yang salah. Dengan memperkuat jaringan sosial dan menciptakan lebih banyak peluang bagi masyarakat, kita dapat membantu mencegah terulangnya peristiwa yang serupa di masa depan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membangun lingkungan yang lebih mendukung dan inklusif, di mana setiap orang memiliki peluang untuk hidup dengan lebih baik.