Seksolog dr Boyke membagikan cara agar mendapatkan keturunan anak laki-laki dan perepuan. Berita tentang keinginan pasangan suami istri (pasutri) untuk menentukan jenis kelamin anak yang akan mereka lahirkan adalah topik yang menarik dan seringkali kontroversial. Dalam konteks ini, pandangan dr. Boyke sebagai seorang seksolog tentunya akan memberikan wawasan tambahan mengenai berbagai metode dan pendekatan yang bisa diambil oleh pasangan untuk mencapai keinginan tersebut. Namun, penting untuk menyadari bahwa ada berbagai aspek penting dalam menentukan jenis kelamin anak yang perlu dipertimbangkan. Pertama, meskipun ada metode yang diklaim dapat meningkatkan kemungkinan hamil anak lelaki atau perempuan, seperti pengaturan waktu hubungan seksual atau diet tertentu, perlu diingat bahwa tidak ada jaminan 100% untuk mencapai tujuan tersebut. Proses pembuahan adalah hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetika dan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, pasutri sebaiknya memiliki pandangan realistis dan tidak terlalu terfokus pada hasil yang diinginkan. Kedua, keinginan untuk menentukan jenis kelamin anak juga mengundang diskusi etis. Dalam beberapa budaya, ada preferensi yang kuat terhadap satu jenis kelamin tertentu, yang dapat menimbulkan masalah sosial dan demografis. Misalnya, ketidakseimbangan jenis kelamin bisa mengakibatkan masalah dalam pernikahan dan kehidupan sosial di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari keinginan mereka. Dalam konteks ini, dr. Boyke mungkin mengingatkan pasutri untuk lebih fokus pada kesehatan dan kesejahteraan ibu serta bayi daripada hanya berfokus pada jenis kelamin anak. Mempersiapkan pengasuhan yang baik dan menciptakan lingkungan yang suportif bagi anak-anak, terlepas dari jenis kelamin mereka, adalah hal yang jauh lebih penting daripada tentar menentukan apakah anak tersebut perempuan atau lelaki. Akhirnya, penting bagi setiap individu atau pasangan untuk berdiskusi dan berkomunikasi dengan terbuka mengenai harapan dan aspirasi mereka terkait dengan keluarga yang ingin mereka bangun. Selain itu, mencari bimbingan dari profesional kesehatan yang berpengalaman dalam bidang reproduksi dan kesehatan keluarga adalah langkah yang bijaksana. Dengan pendekatan yang seimbang dan pertimbangan yang matang, pasutri dapat menjalani proses membangun keluarga dengan cara yang sehat dan positif, tanpa terjebak dalam tekanan untuk memenuhi ekspektasi tertentu terkait jenis kelamin anak.