“Kesuksesan besar dimulai dari langkah pertama yang kita ambil. Jangan jadikan kuliah sekadar sarana untuk memperoleh pekerjaan' Berita mengenai Prof. Maulana, eks pengurus IPMS Banda Aceh yang menjadi keynote speaker dalam silaturahmi mahasiswa Samatiga menunjukkan pentingnya peran tokoh akademis dalam memperkuat komunikasi dan hubungan antar mahasiswa. Kehadiran seorang figur yang sudah berpengalaman seperti Prof. Maulana di tengah-tengah mahasiswa jelas merupakan kesempatan berharga, terutama bagi para mahasiswa baru untuk mendapatkan insights dan wawasan yang mungkin belum mereka miliki. Silaturahmi semacam ini memiliki dampak positif yang cukup besar. Selain menciptakan jaringan antara mahasiswa, acara ini juga memberikan ruang bagi diskusi dan tukar pikiran. Prof. Maulana dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan yang berguna, serta memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan akademis dan organisasi kemahasiswaan. Hal ini penting untuk membangun semangat kepemimpinan dan rasa tanggung jawab di kalangan generasi muda. Lebih jauh lagi, jika melihat dari perspektif budaya, acara seperti ini dapat memperkuat nilai-nilai lokal dan identitas. Dalam konteks Banda Aceh yang kaya akan sejarah dan budaya, adanya tokoh lokal yang berbicara kepada generasi muda bisa menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya sambil tetap beradaptasi dengan perkembangan zaman. Prof. Maulana tentu bisa menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan modern dengan nilai-nilai tradisional yang ada di Aceh. Di sisi lain, keterlibatan alumni dan tokoh masyarakat dalam kegiatan mahasiswa juga menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan kontribusi kepada generasi penerus. Dengan adanya interaksi langsung antara alumni dan mahasiswa, diharapkan hubungan ini bisa terus terjalin dan mendatangkan manfaat lebih lanjut, seperti peluang magang, kerja sama penelitian, dan pengembangan diri. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa acara seperti ini tidak hanya bersifat seremonial. Diskusi yang diadakan harus melibatkan partisipasi aktif dari para mahasiswa, baik dalam tanya jawab maupun dalam diskusi kelompok. Hal ini akan membuat acara lebih dinamis dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Keberanian mahasiswa untuk bertanya dan menyampaikan pandangan menjadi salah satu tanda bahwa mereka aktif berkontribusi dalam pembelajaran. Melalui acara ini, diharapkan juga muncul ide-ide baru yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan riset atau pengabdian masyarakat. Prof. Maulana, dengan latar belakang dan pengalamannya, bisa memberikan arahan yang tepat bagi mahasiswa untuk mengembangkan project atau program yang relevan dengan kebutuhan lokal. Inisiatif semacam ini bisa menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk terlibat lebih dalam dengan isu-isu yang ada di masyarakat. Secara keseluruhan, kehadiran Prof. Maulana sebagai keynote speaker dalam silaturahmi mahasiswa Samatiga adalah langkah yang sangat positif. Ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara generasi tua dan muda dalam dunia akademik dan sosial. Diharapkan, semangat dan ilmu yang dibagikan oleh beliau bisa menginspirasi para mahasiswa untuk terus belajar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa, terutama di tingkat lokal.