Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar menyebut Hendry merupakan tersangka ke-22 dalam perkara Berita mengenai penangkapan tersangka korupsi Hendry Lie yang pulang ke Indonesia secara diam-diam dan kini ditahan menunjukkan betapa kompleksnya masalah korupsi yang masih mendera banyak negara, termasuk Indonesia. Kasus ini menjadi sorotan, tidak hanya karena status Hendry Lie sebagai tersangka, tetapi juga karena cara ia kembali ke tanah air tanpa terdeteksi otoritas terkait. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana pengawasan terhadap individu-individu yang terlibat dalam kasus korupsi dan bagaimana langkah-langkah pencegahan yang dapat diimplementasikan untuk menghindari situasi serupa di masa mendatang. Korupsi adalah salah satu masalah utama yang membebani pembangunan ekonomi dan sosial sebuah negara. Ketika tokoh penting dalam sektor bisnis atau pemerintahan terlibat dalam praktik korupsi, dampaknya dapat dirasakan secara luas, mulai dari hilangnya kepercayaan publik hingga kerugian finansial yang signifikan. Penangkapan Hendry Lie, yang diduga terlibat dalam korupsi di perusahaan negara, menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas. Ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak pandang bulu dalam menangani kasus-kasus korupsi, meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu aspek penting dalam kasus ini adalah masalah transparansi dan akuntabilitas. Publik berhak mengetahui proses hukum yang terjadi, termasuk bagaimana Hendry Lie dapat pulang ke Indonesia tanpa terjaring oleh aparat penegak hukum. Hal ini menimbulkan keprihatinan mengenai efektivitas sistem pengawasan, patut untuk dipertanyakan apakah kebijakan yang ada sudah cukup untuk mencegah pelaku korupsi melarikan diri atau bersembunyi dari hukum. Penegakan hukum yang kuat dan transparan sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi. Di sisi lain, media dan masyarakat harus terus memberikan perhatian lebih pada isu-isu korupsi yang melibatkan pejabat publik atau individu berpengaruh. Melalui pengawasan yang ketat, pelaporan yang akurat, dan kritik yang konstruktif, masyarakat dapat berperan dalam memberi tekanan kepada pemerintah dan lembaga penegak hukum untuk bertindak secara tegas. Pemberantasan korupsi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab kolektif semua elemen masyarakat. Secara keseluruhan, penangkapan Hendry Lie menjadi pengingat bagi kita semua bahwa korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan. Perlu adanya sinergi antara pemerintah, lembaga penegak hukum, masyarakat, dan media untuk menciptakan lingkungan yang tidak memberikan ruang bagi praktik korupsi. Hanya dengan cara tersebut, harapan untuk Indonesia yang lebih bersih dan bebas dari korupsi bisa terwujud.