Debat terakhir Pilwalkot Bandung menyoroti aksesibilitas pendidikan. Calon Haru Suandharu usulkan kerjasama dengan swasta untuk atasi kekurangan sekolah. Berita yang berjudul "Haru Singgung Kondisi Siswa yang Belajar Ngampar di Luar Kelas!" menggambarkan realitas yang menyentuh tentang tantangan yang dihadapi oleh siswa-siswa di beberapa daerah. Situasi di mana siswa harus belajar di luar kelas, dengan kondisi yang tidak ideal, menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap infrastruktur pendidikan di Indonesia. Ini bukan hanya soal fisik kelas yang nyaman, tetapi juga soal bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan baik secara akademis maupun emosional. Salah satu isu utama yang terangkat dalam berita ini adalah kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai. Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, menghadapi masalah gedung yang tidak layak atau kekurangan ruangan. Ketika siswa terpaksa belajar di luar kelas, ini tidak hanya mengganggu konsentrasi mereka, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan dan keselamatan mereka. Misalnya, exposure terhadap suhu ekstrem atau cuaca buruk dapat menjadi tantangan tersendiri bagi siswa. Di sisi lain, berita ini juga mencerminkan semangat juang siswa dan guru yang tetap berusaha memberikan yang terbaik meskipun dalam kondisi yang kurang ideal. Banyak siswa yang tetap antusias dan bersemangat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi dan keinginan untuk belajar tetap ada, meskipun dalam situasi yang sulit. Peran guru sebagai penggerak pendidikan dalam kondisi tersebut sangat penting. Mereka harus beradaptasi dan mencari cara untuk menjaga atmosfer belajar yang kondusif. Adanya masalah ini juga bisa menjadi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan pendidikan. Investasi dalam infrastruktur pendidikan harus menjadi prioritas. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan serta dalam membantu sekolah-sekolah yang kekurangan fasilitas, baik melalui donasi ataupun program bantuan. Kesadaran akan pentingnya pendidikan yang layak harus terus ditingkatkan, agar semua siswa, tanpa terkecuali, dapat belajar di lingkungan yang baik. Akhirnya, berita ini juga mengajak kita untuk merenungkan pentingnya gotong royong. Dalam situasi seperti ini, solidaritas antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta perlu dibangun untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Pelibatan semua pihak akan memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan adanya perhatian dan dukungan, kita berharap semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung. Melalui berita ini, momen haru yang ditampilkan tidak hanya mengajak kita merasakan empati, tetapi juga mendorong kita untuk bertindak membangun sistem pendidikan yang lebih baik untuk generasi mendatang.