Loading...
Di Debat Pilkada Kukar 2024, Dendi-Alif janjikan WiFi gratis di setiap RT demi kompetensi digital.
Berita mengenai debat Pilkada Kukar 2024 yang mencakup janji Dendi-Alif untuk menyediakan WiFi gratis di setiap RT demi meningkatkan kompetensi digital patut disikapi dengan serius. Di era digital saat ini, akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu faktor kunci dalam pembangunan masyarakat. Dengan janji tersebut, pasangan calon ini menunjukkan pemahaman akan kebutuhan masyarakat akan konektivitas yang baik, yang dapat mempercepat proses informasi dan memudahkan akses terhadap berbagai layanan online.
WiFi gratis di setiap RT adalah langkah strategis dalam mengatasi kesenjangan digital. Banyak daerah, khususnya yang berada di pedesaan atau pinggiran, masih mengalami keterbatasan akses internet. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan pengembangan potensi daerah. Dengan adanya WiFi gratis, diharapkan warga dapat mengakses informasi pendidikan, peluang usaha, serta layanan pemerintah secara mudah. Hal ini juga akan mendorong keterlibatan masyarakat dalam dunia digital, yang sangat penting seiring dengan perkembangan teknologi yang terus melaju.
Namun, janji tersebut juga perlu diimbangi dengan rencana konkret dan detail mengenai bagaimana program ini akan dilaksanakan. Penyediaan infrastruktur WiFi tidak hanya cukup dalam hal pemasangan perangkat, tetapi juga memerlukan perawatan, pengelolaan, dan pengawasan agar layanan tetap berkualitas. Selain itu, pasangan ini perlu menjelaskan sumber pendanaan dan kerjasama dengan pihak-pihak yang dapat membantu merealisasikan program tersebut. Tanpa perencanaan yang matang, janji tersebut bisa berisiko menjadi isu kampanye semata tanpa dampak nyata bagi masyarakat.
Kompetensi digital yang dijanjikan harus dimaknai lebih luas daripada sekedar akses internet. Program ini perlu diikuti dengan pelatihan dan edukasi bagi masyarakat mengenai bagaimana memanfaatkan internet dengan baik dan efektif. Peningkatan literasi digital sangat penting agar masyarakat tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga dapat mengambil manfaat maksimal dari keberadaan teknologi. Oleh karena itu, inisiatif ini harus dilengkapi dengan program-program yang mendukung pembelajaran digital.
Selain itu, sesungguhnya tantangan yang dihadapi tidak hanya sebatas akses, tetapi juga tentang konten dan aplikasi yang bermanfaat. Jika masyarakat hanya memiliki akses internet tanpa pemahaman tentang sumber informasi yang baik dan benar, hal ini dapat berisiko pada penyebaran informasi yang keliru atau hoaks. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk melibatkan berbagai pihak, seperti lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, dalam upaya menciptakan ekosistem digital yang sehat dan produktif.
Dalam konteks politik, janji ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari strategi komunikasi yang baik. Di tengah persaingan pilkada, menawarkan solusi konkret seperti ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih, terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi. Namun, di samping itu, masyarakat juga perlu kritis dan bijak dalam menilai sejauh mana program-program yang ditawarkan dapat direalisasikan. Pertanyaan mengenai sistem monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas pemerintah daerah dalam menjalankan program ini juga harus menjadi fokus perhatian.
Secara keseluruhan, janji Dendi-Alif untuk menyediakan WiFi gratis di setiap RT memiliki potensi yang besar dalam mendukung kompetensi digital masyarakat. Namun, realisasi program ini harus dibarengi dengan rencana yang jelas dan pelibatan berbagai pihak agar hasilnya dapat bermanfaat secara substansial. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam mengawasi dan memberi masukan terkait program ini, sehingga tujuan meningkatkan kualitas hidup melalui teknologi dapat tercapai secara maksimal.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment