Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Pontianak dan partai yang telah mendukung. Berita tentang debat Pilkada Pontianak 2024 yang menampilkan Mulyadi dan Harti memberikan gambaran yang menarik tentang komitmen calon pemimpin untuk melakukan evaluasi pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat. Dalam konteks pemilihan kepala daerah, debat adalah momen penting untuk menyampaikan visi, misi, serta program yang diusung oleh masing-masing calon. Evaluasi pembangunan yang dikemukakan menunjukkan kesadaran calon pemimpin akan pentingnya mendengarkan aspirasi warga dan menjawab tantangan yang ada. Salah satu poin penting dari pernyataan Mulyadi dan Harti adalah penekanan pada kebutuhan masyarakat. Dalam banyak kasus, pembangunan yang tidak didasarkan pada kebutuhan riil bisa berujung pada pemborosan sumber daya dan kurangnya dampak positif terhadap kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat menjadi sangat relevan. Hal ini juga mencerminkan bahwa calon pemimpin harus mengedepankan partisipasi publik dalam merumuskan program-program pembangunan. Debat semacam ini juga dapat menjadi ajang pembuktian kemampuan calon dalam menganalisis masalah yang dihadapi oleh masyarakat Pontianak. Jika Mulyadi dan Harti mampu memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana mereka akan melakukan evaluasi dan merespons isu-isu yang akan dibahas, maka hal ini akan memberikan keyakinan lebih kepada masyarakat untuk memilih mereka. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyusunan kebijakan harus menjadi fokus utama, sehingga masyarakat dapat merasa dilibatkan dalam proses pembangunan daerah mereka. Lebih lanjut, evaluasi pembangunan juga harus diiringi dengan data dan indikator yang jelas agar kebijakan yang diterapkan dapat terukur dan dievaluasi keberhasilannya. Calon pemimpin yang mampu menunjukkan pemahaman terhadap data dan fakta akan lebih mampu merumuskan solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada. Ini juga mengindikasikan bahwa mereka tidak hanya mengandalkan janji kampanye, tetapi juga memberikan strategi yang berbasis bukti. Namun, layaknya setiap proses politik, tantangan dalam implementasi kebijakan selalu ada. Oleh karena itu, penting untuk melihat apakah Mulyadi dan Harti memiliki rencana yang konkret untuk merealisasikan visi evaluasi pembangunan ini. Dapatkah mereka menggerakkan tim yang kompeten? Apakah mereka siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah, dalam proses evaluasi yang dimaksud? Dengan demikian, pernyataan Mulyadi dan Harti dalam debat ini seharusnya diikuti dengan informasi yang lebih mendalam mengenai langkah-langkah strategis yang akan mereka ambil. Masyarakat Pontianak berhak mendapatkan penjelasan lebih lanjut agar dapat membuat keputusan yang cerdas dan tepat dalam memilih pemimpin yang dapat membawa daerah mereka menuju pembangunan yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan harapan, pengalaman dan pengetahuan yang mereka tawarkan dalam debat ini dapat membangun kepercayaan masyarakat, serta mendorong partisipasi aktif warga dalam proses politik dan pembangunan ke depan. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi penggerak dalam menentukan arah pembangunan kota Pontianak.