Angka Kematian Tertinggi dari Kurangnya Aktivitas Fisik atau Bergerak, WHO Sarankan Hal Ini

19 November, 2024
9


Loading...
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, karena keduanya memiliki korelasi yang negatif.
Berita mengenai angka kematian tertinggi akibat kurangnya aktivitas fisik merupakan peringatan yang sangat penting bagi masyarakat global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa kurang bergerak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan bahkan beberapa jenis kanker. Dalam konteks ini, berita ini perlu dilihat sebagai panggilan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek yang perlu ditekankan adalah pengaruh gaya hidup modern terhadap kebiasaan bergerak kita. Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan urbanisasi, banyak orang yang lebih menghabiskan waktu di depan layar perangkat elektronik, baik itu komputer maupun ponsel. Hal ini menyebabkan penurunan aktivitas fisik dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Kecenderungan ini perlu diatasi dengan mendorong masyarakat untuk aktif bergerak, baik di tempat kerja, di rumah, maupun saat berinteraksi dengan lingkungan. WHO menyarankan agar individu dewasa melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang atau 75 menit aktivitas fisik yang lebih intens setiap minggunya. Ini bukan hanya tentang olahraga di gym, tetapi juga meliputi aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki, bersepeda, berkebun, atau bahkan bermain dengan anak-anak. Mendorong masyarakat untuk menemukan bentuk aktivitas fisik yang mereka nikmati dapat meningkatkan kemungkinan mereka untuk tetap aktif dalam jangka panjang. Pendidikan kesehatan juga berperan penting dalam mengatasi krisis ini. Sekolah, tempat kerja, dan komunitas harus berfokus pada program yang mendukung gaya hidup aktif. Misalnya, kampanye yang mengajak orang untuk berjalan atau bersepeda daripada menggunakan kendaraan bermotor, atau menyediakan fasilitas olahraga yang mudah diakses dapat membantu memperbaiki kebiasaan bergerak masyarakat. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik. Pembukaan ruang publik yang aman dan berfungsi, seperti jalur pejalan kaki dan taman, serta inisiatif komunitas seperti kelompok olahraga atau kelas kebugaran, dapat merangsang orang untuk lebih bergerak. Untuk itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam membangun kesadaran dan dukungan terhadap kegiatan ini. Akhirnya, penting untuk menyadari bahwa gaya hidup aktif tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan memberi energi yang lebih positif. Dengan menyebarkan informasi tentang manfaat aktivitas fisik dan memberikan akses serta dukungan yang diperlukan, kita dapat berkontribusi untuk menurunkan angka kematian akibat kurang bergerak dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam kesimpulannya, berita dari WHO ini seharusnya menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat. Kesadaran akan pentingnya bergerak harus diintegrasikan ke dalam setiap aspek kehidupan, dari pendidikan hingga kebijakan publik. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat mengubah pola hidup masyarakat dan menciptakan dunia yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment