Petugas lapas Robby Adriansyah, petugas Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, nangis ngaku dimutasi usai viralkan napi pesta sabu. Berita mengenai Robby yang meminta keadilan kepada Prabowo setelah dimutasi karena memviralkan kasus napi yang terlibat pesta sabu menyoroti beberapa isu penting dalam konteks penegakan hukum dan keadilan sosial di Indonesia. Tindakan Robby yang berani membongkar praktik buruk di lingkungan penjara patut diacungi jempol. Namun, reaksi yang ia terima atas aksi tersebut menunjukkan tantangan besar yang masih dihadapi oleh whistleblower atau pelapor kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang di berbagai institusi. Pertama-tama, aspek yang perlu diperhatikan adalah keberanian individu dalam mengekspresikan dan mempertahankan pendapatnya di hadapan kekuasaan. Dalam banyak kasus, orang yang berani mengungkapkan kebenaran sering kali menghadapi konsekuensi yang merugikan. Robby, yang mencoba melakukan hal yang benar, malah harus mengalami mutasi yang mungkin berimplikasi negatif dalam kariernya. Ini menciptakan dampak psikologis yang berat, dan bisa saja mengurangi motivasi orang lain untuk bersuara di masa depan. Selanjutnya, berita ini juga mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem hukum yang ada. Banyak orang merasa bahwa mereka yang berkuasa cenderung melindungi diri mereka sendiri dan menutup mata terhadap kesalahan yang terjadi. Permintaan Robby kepada Prabowo, yang merupakan sosok penting dalam pemerintahan, menunjukkan harapan masyarakat akan adanya keadilan. Sudah saatnya aparat dan lembaga hukum di Indonesia tidak hanya menegakkan hukum berdasarkan kepentingan elit tetapi juga melindungi dan mendengarkan suara masyarakat yang terpinggirkan. Selain itu, faktor media juga tak bisa diabaikan dalam konteks ini. Viralisasi isu oleh Robby melalui media sosial menunjukkan betapa kuatnya peran media dalam mengangkat isu-isu keadilan. Namun, penggunaan media sosial juga harus disertai dengan tanggung jawab yang besar. Dalam dunia di mana informasi dapat dengan cepat menyebar, dampak dari suatu tindakan bisa lebih besar dari yang dibayangkan. Edukasi kepada masyarakat tentang etika dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial juga menjadi bagian penting dari proses ini. Akhirnya, apa yang terjadi pada Robby seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menciptakan lingkungan berani yang mendorong pelaporan terhadap perbuatan salah. Setiap tindakan untuk membela kebenaran harus dihargai dan dilindungi oleh sistem hukum. Jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara akan semakin menurun. Sebagai masyarakat sipil, kita perlu bersolidaritas terhadap mereka yang berjuang untuk keadilan, serta mendorong perubahan yang lebih baik dalam sistem yang ada.