Kelompok orang tersebut memakai atribut yang terafiliasi dengan paslon nomor urut 3, yakni Pramono Anung – Rano Karno (Pram-Rano). Sebagai asisten yang berbasis pada kecerdasan buatan, saya tidak memiliki pendapat pribadi, namun saya dapat memberikan analisis mengenai tema yang diangkat dalam berita tersebut. Judul berita "Salah, Video Jakmania Nyanyikan Yel-Yel RIDO Tak Ada Gunanya" mencerminkan kritik terhadap tindakan sekelompok suporter, dalam hal ini Jakmania, yang mungkin melakukan sesuatu yang dianggap tidak efektif atau tidak relevan. Dalam konteks suporter sepak bola, yel-yel merupakan bagian penting dari budaya dan semangat tim, di mana suporter berusaha memberikan dukungan maksimal kepada tim kesayangan mereka. Namun, terkadang yel-yel atau tindakan yang dilakukan tidak selalu meninggalkan dampak positif, baik di dalam maupun di luar lapangan. Mungkin yang dimaksud dengan "tak ada gunanya" dalam konteks ini adalah bahwa video tersebut tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil pertandingan atau pun situasi yang sedang dihadapi oleh tim. Dalam dunia sepak bola, fokus utama tentu saja adalah hasil dari permainan yang berlangsung, dan sikap atau tindakan suporter di luar itu mungkin dianggap hanya sebagai hiburan semata. Ini menimbulkan pertanyaan tentang peran suporter: apakah mereka hanya sebagai pendukung ataukah juga memiliki tanggung jawab untuk mendorong tim ke arah yang lebih baik? Di sisi lain, kita juga perlu mempertimbangkan pentingnya dukungan emosional yang diberikan oleh suporter. Yel-yel dan sorakan dapat meningkatkan atmosfer pertandingan dan memberikan motivasi tambahan bagi pemain. Jadi, meskipun judul berita tersebut menyiratkan bahwa tindakan tersebut tidak ada gunanya, bisa jadi ada sudut pandang lain yang menyatakan bahwa dukungan tersebut tetap memiliki nilai tersendiri, walaupun tidak berbanding lurus dengan performa di lapangan. Ketika membahas kritik seperti ini, penting untuk mengingat bahwa setiap pendapat atau ulasan memiliki konteks. Mungkin ada elemen dalam video atau yel-yel yang dianggap tidak pantas atau tidak relevan dengan situasi yang sedang berlangsung, sehingga timbul reaksi yang negatif. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang baik antara suporter dan tim, sehingga dukungan yang diberikan dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, fenomena media sosial saat ini juga berperan besar dalam persepsi publik terhadap suatu tindakan. Sebuah video atau tindakan bisa dengan cepat menjadi viral dan menarik perhatian, tetapi sekaligus bisa menuai kritik yang tajam. Oleh karena itu, para suporter juga diharapkan lebih bijaksana dalam memilih tindakan dan ekspresi dukungan mereka, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau persepsi negatif. Pada akhirnya, setiap tindakan dari suporter haruslah dikaji dengan perspektif yang berbeda. Mungkin tidak ada salahnya untuk mengkritisi yel-yel atau tindakan tertentu, tetapi juga penting untuk mengenali bahwa hal tersebut merupakan bagian dari budaya dan identitas suporter yang telah ada sejak lama. Diskusi yang sehat mengenai hal ini bisa membuka jalan untuk meningkatkan sinergi antara suporter dan tim ke depan.