Polisi menangkap seorang residivis kasus narkoba berinisial MTN (40) saat hendak menjual sabu. Barang bukti sekitar 10,24 gram sabu disita dari tangan pelaku. Berita mengenai penangkapan residivis kasus narkoba oleh Polres Cilegon yang menyita 10,24 gram sabu merupakan sebuah gambaran nyata dari tantangan yang dihadapi oleh masyarakat terkait peredaran narkoba. Narkoba, sebagai salah satu isu krusial, tidak hanya mempengaruhi individu yang menggunakannya tetapi juga memberi dampak besar terhadap keluarga, lingkungan sosial, dan keamanan masyarakat secara keseluruhan. Penangkapan ini menunjukkan upaya aparat penegak hukum dalam menanggulangi permasalahan tersebut. Kasus residivis yang terlibat dalam penggunaan atau peredaran narkoba menunjukkan adanya siklus ketergantungan yang sulit diputus. Meskipun sudah menjalani hukuman, banyak individu yang kembali terjerat dalam perangkap yang sama. Ini mengindikasikan bahwa kita perlu mengedepankan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memperbaiki sistem rehabilitasi bagi para pelanggar narkoba agar tidak kembali mengulang kesalahan. Edukasi dan rehabilitasi harus menjadi fokus utama, bukan hanya hukuman semata. Di sisi lain, penyitaan barang bukti sabu sebanyak 10,24 gram juga menambah catatan tentang maraknya peredaran narkoba di wilayah tersebut. Mengingat Cilegon adalah kawasan industri, keberadaan pekerja yang datang dari berbagai daerah membuatnya rentan terhadap penyebaran narkoba. Oleh karena itu, kolaborasi antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah sangat penting untuk mencegah peredaran narkoba, terutama di kalangan generasi muda. Penting untuk kita sadari bahwa masalah narkoba bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian, melainkan membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat. Mulai dari orang tua yang harus lebih peka terhadap perilaku anak, hingga komunitas yang dapat menciptakan lingkungan yang negatif terhadap penggunaan narkoba. Kesadaran kolektif akan bahaya narkoba perlu ditumbuhkan agar setiap individu merasa memiliki tanggungjawab untuk melindungi diri dan lingkungan sekitar. Secara keseluruhan, penangkapan residivis ini menunjukkan bahwa pihak berwajib tetap berkomitmen untuk memerangi narkoba. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, perlu adanya pendekatan menyeluruh yang melibatkan semua aspek masyarakat. Semua pihak harus berkolaborasi dalam mengedukasi dan memberikan dukungan untuk mencegah serta mengatasi masalah narkoba dengan cara yang lebih manusiawi dan efektif. Hanya dengan cara itu, harapan untuk mengurangi peredaran narkoba dan memulihkan individu yang terjerat bisa tercapai.