Ketua KPU Kota Manado, Ferley B Kaparang mengatakan, debat ketiga ini merupakan yang terakhir. Berita mengenai debat publik ketiga calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado yang melibatkan empat pasangan calon (paslon) adalah momen penting dalam proses demokrasi di tingkat lokal. Debat publik semacam ini tidak hanya menjadi ajang bagi para calon untuk memaparkan visi dan misi mereka, tetapi juga berfungsi sebagai platform bagi warga untuk mengevaluasi dan membandingkan kualitas serta komitmen setiap paslon terhadap isu-isu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Debat publik merupakan bagian integral dalam pemilihan umum karena memberikan kesempatan kepada kandidat untuk menjelaskan rencana mereka secara detail. Dalam konteks Manado, isu-isu seperti pengembangan ekonomi lokal, infrastruktur, pelayanan publik, dan lingkungan hidup mungkin menjadi topik sentral yang dibahas. Melalui debat, masyarakat dapat menilai kemampuan calon dalam menjawab persoalan yang ada serta strategi yang akan diterapkan untuk memajukan daerah. Ini tentunya menjadi peluang baik bagi pemilih untuk membuat keputusan yang lebih informed, sehingga meningkatkan kualitas partisipasi demokrasi. Salah satu aspek penting dari debat publik adalah transparansi. Melalui interaksi langsung dengan calon, warga Manado bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang siapa calon pemimpin mereka dan apa yang mereka tawarkan. Hal ini dapat mengurangi potensi misinformasi yang mungkin tersebar di masyarakat. Dalam debat, setiap paslon memiliki kesempatan untuk mengklarifikasi program kerja mereka, menjelaskan kebijakan yang diusulkan, dan menanggapi kritik terhadap rencana mereka. Dengan cara ini, publik dapat mengevaluasi bukan hanya ide, tetapi juga kemampuan calon dalam berkomunikasi dan berargumen. Namun, perlu diingat bahwa kualitas debat tidak hanya ditentukan oleh apa yang dikatakan oleh calon, tetapi juga oleh moderasi dan pertanyaan yang diajukan. Penting bagi moderator untuk mengajukan pertanyaan yang relevan dan menantang, sehingga diskusi tetap dinamis dan informatif. Selain itu, harapan besar diletakkan pada kapasitas calon dalam menjawab dengan jujur dan transparan, serta menghindari retorika yang sekadar populis tanpa substansi. Di tengah tantangan dan dinamika politik yang ada, debat ini juga bisa menjadi ajang untuk menjalin hubungan yang lebih harmonis antar calon. Interaksi yang sehat dalam debat dapat menunjukkan kedewasaan politik dan komitmen untuk mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Hal ini penting untuk diajarkan kepada masyarakat, terutama generasi muda, bahwa politik dapat dilakukan dengan cara yang positif dan konstruktif. Pada akhirnya, harapan kami adalah agar debat publik ini mampu menciptakan iklim politik yang lebih sehat dan partisipatif di Manado. Masyarakat diharapkan bisa mengoptimalkan kesempatan ini untuk berinteraksi dengan para calon, memberikan masukan, dan bertanya langsung tentang isu-isu yang mereka anggap penting. Selain itu, momen ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak warga untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dan lebih peduli terhadap perkembangan daerah mereka. Dengan demikian, proses demokrasi bisa berjalan lebih baik, dan pilihan masyarakat menjadi refleksi atas aspirasi dan kebutuhan kolektif.