Mereka berkomitmen menyatakan dukungan kepada Cagub Kalbar nomor urut 1 Sutarmidji pada pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang. Berita mengenai "Emak-emak di Pontianak Mantapkan Diri Menangkan Pasangan Calon Sutarmidji-Didi Haryono" mencerminkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik, khususnya dari kalangan perempuan. Keikutsertaan kelompok emak-emak, yang sering kali dipandang sebagai bagian dari komunitas domestik, menunjukkan bahwa mereka mempunyai peran penting dalam memengaruhi hasil pemilihan dan suara publik. Hal ini juga menyoroti bagaimana suara perempuan dalam politik semakin diperhatikan dan semakin penting dalam pembangunan demokrasi. Salah satu aspek menarik dari partisipasi emak-emak di Pontianak adalah adanya kesadaran politik yang meningkat di kalangan mereka. Mereka tidak hanya sekadar menjadi penonton dalam proses pemilihan, tetapi juga berupaya untuk memahami visi dan misi pasangan calon. Dukungan terhadap pasangan Sutarmidji-Didi Haryono bisa jadi mencerminkan adanya kesamaan visi yang dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat, terutama di sektor-sektor yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga dan pendidikan anak. Selanjutnya, dukungan dari emak-emak ini juga berpotensi menjadi jembatan komunikasi antara calon pemimpin dan masyarakat luas. Para emak-emak bisa bertindak sebagai agen perubahan yang menyampaikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, tidak hanya melalui pemilihan suara, tetapi juga dalam diskusi publik dan kegiatan sosialisasi. Hal ini tentunya bisa meningkatkan konektivitas antara pemimpin yang terpilih dengan masyarakat yang dipimpinnya, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar relevan dan sesuai dengan kebutuhan. Namun, tantangan juga tetap ada. Apakah dukungan yang diberikan ini benar-benar berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang calon dan kebijakan mereka, ataukah hanya sebatas trend atau imbauan dari pihak tertentu? Oleh karena itu, penting untuk mendorong pendidikan politik di kalangan emak-emak ini agar mereka tidak hanya terjebak dalam keputusan emosional, namun bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tepat dan menyeluruh. Kemudian, keberanian emak-emak di Pontianak ini patut dicontoh dan didukung oleh komunitas lainnya di Indonesia. Ini bisa menjadi contoh bahwa setiap lapisan masyarakat, terlepas dari latar belakangnya, memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses politik. Mendorong lebih banyak partisipasi dari berbagai kalangan, terutama perempuan, adalah langkah yang krusial dalam mewujudkan demokrasi yang lebih inklusif dan representatif. Akhirnya, berita ini menunjukkan bahwa politik bukanlah ranah yang eksklusif bagi kaum tertentu, melainkan bagian dari kehidupan semua orang, termasuk para emak-emak. Dengan partisipasi aktif, mereka tidak hanya berkontribusi dalam pemilu, tetapi juga berperan dalam membangun komunitas yang lebih baik dan lebih sadar akan hak-hak serta tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Ini adalah langkah positif menuju masa depan yang lebih baik bagi Pontianak dan Indonesia secara keseluruhan.