'Kita berharap dalam kegiatan ini, pada tanggal 27 November pada saat pemilihan Bupati anak muda memilih dan tentu bisa menjatuhkan pilihan yang Berita tentang acara 'Ngopi KREN' yang mengajak anak muda untuk berpartisipasi dalam menentukan pemimpin di Kabupaten Landak merupakan inisiatif yang sangat positif dan menunjukkan perhatian terhadap keterlibatan generasi muda dalam proses demokrasi. Dalam konteks politik saat ini, penting bagi generasi muda untuk memiliki suara dan peran aktif dalam menentukan arah kepemimpinan daerah. Acara seperti ini menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan aspirasi dan pandangan mereka terkait calon pemimpin yang diharapkan dapat mewakili kepentingan masyarakat, khususnya kaum muda. Pertama-tama, acara ini juga mencerminkan kesadaran sosial yang semakin meningkat di kalangan anak muda. Melalui diskusi santai dengan secangkir kopi, mereka dapat berbagi ide, membeberkan harapan, dan mendiskusikan isu-isu yang relevan dan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari. Format seperti ini cenderung menciptakan suasana yang lebih akrab dan menghilangkan batasan formalitas, sehingga anak muda merasa lebih nyaman untuk berkontribusi dalam pembicaraan politik. Tidak hanya itu, 'Ngopi KREN' juga berpotensi menjadi platform yang dapat mengedukasi generasi muda tentang proses pemilihan dan pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas. Banyak anak muda yang mungkin belum sepenuhnya memahami sistem politik atau tokoh-tokoh yang mencalonkan diri. Melalui acara ini, mereka bisa mendapatkan informasi yang diperlukan sekaligus mendiskusikan visi dan misi para calon pemimpin. Dengan begitu, mereka bisa membuat keputusan yang lebih baik saat hari pemungutan suara tiba. Selain itu, acara ini juga dapat membantu membangun jaringan antara anak muda dan calon pemimpin. Interaksi langsung memungkinkan para pemimpin untuk mengenali dan memahami kebutuhan serta harapan generasi muda, sementara anak muda dapat mengevaluasi calon pemimpin berdasarkan integritas, visi, dan kemampuan mereka. Hubungan semacam ini penting untuk membangun kepercayaan dan mendukung keterbukaan dalam pemerintahan. Namun, tantangan yang dihadapi adalah memastikan bahwa partisipasi anak muda tidak bersifat sementara atau musiman, tetapi berkelanjutan. Hal ini memerlukan upaya lebih lanjut dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan untuk terus mendorong keterlibatan para pemuda dalam politik. Inisiatif seperti 'Ngopi KREN' harus diadakan secara rutin dan diintegrasikan ke dalam berbagai program pendidikan yang mendorong kesadaran politik. Kesimpulannya, acara 'Ngopi KREN' merupakan langkah positif untuk meningkatkan partisipasi politik generasi muda di Kabupaten Landak. Dengan melibatkan anak muda dalam proses pemilihan pemimpin, kita tidak hanya mengedukasi mereka, tetapi juga mengajak mereka untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadakan program serupa dan memberi ruang bagi suara generasi muda dalam menentukan masa depan politik Indonesia.