Misalnya memaksimalkan kembali pintu-pintu air, membersihkan sampah di selokan atau parit dan normalisasi yang saya rasa sangat penting dilakukan. Berita mengenai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang mengingatkan pentingnya penataan kota tanpa menimbulkan masalah baru adalah sebuah refleksi yang sangat relevan di era perkembangan urban yang pesat seperti saat ini. Penataan kota merupakan hal krusial mengingat pertumbuhan populasi yang cepat di banyak daerah, termasuk Kalbar. Namun, proses ini sering kali terhambat oleh berbagai kendala dan tantangan yang dapat menciptakan masalah baru, seperti kemacetan, polusi, dan masalah sosial lainnya. Penting untuk menyadari bahwa setiap kebijakan yang diambil dalam penataan kota harus mempertimbangkan dampak jangka panjang. Misalnya, pembangunan infrastruktur baru sering kali ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup, tetapi tanpa perencanaan yang matang, hal tersebut bisa berujung pada pergeseran masalah, seperti meningkatnya biaya hidup bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting adanya dialog yang terbuka antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya agar semua pihak bisa memberikan masukan yang konstruktif. Dalam konteks Kalbar, di mana kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman budaya merupakan kekuatan utama, penataan kota juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Pembangunan kota yang baik tidak hanya sekadar membuat bangunan dan infrastruktur yang modern, tetapi juga harus melibatkan pelestarian budaya lokal dan lingkungan sekitar. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi oleh para pembuat kebijakan, termasuk anggota DPRD, agar proses penataan tidak menciptakan konflik sosial atau merusak ekosistem yang ada. Selain itu, pendekatan yang inklusif dalam perencanaan kota harus diterapkan. Masyarakat harus dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penataan kota. Pendapat dan aspirasi masyarakat setempat sangat penting untuk memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh warga. Hal ini juga dapat menciptakan rasa memiliki yang lebih besar terhadap lingkungan sekitar, sehingga masyarakat lebih berkomitmen untuk menjaga dan merawat kota mereka. Akhirnya, keberhasilan penataan kota tidak hanya diukur dari fisik bangunan atau infrastruktur yang dibangun, tetapi juga dari seberapa baik kota tersebut mampu memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya. Jika penataan kota dapat dilakukan dengan benar, maka bukan hanya masalah yang ada saat ini yang bisa diselesaikan, tetapi juga dapat mengantisipasi masalah-masalah baru yang mungkin muncul di masa depan. Oleh karena itu, pemangku kepentingan harus selalu berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip perencanaan kota yang baik dengan pendekatan yang terintegrasi dan memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.