Dalam hal distribusi logistik, ia pastikan H-7 hingga H-1 sudah dikirimkan dari gudang logistik kabupaten kota ke TPS. Berita mengenai KPU Kalbar yang menegaskan masa tenang Pilkada pada 24-26 November adalah langkah penting dalam proses demokrasi di Indonesia. Masa tenang ini berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar dapat merenungkan pilihan mereka dengan lebih tenang dan tidak terganggu oleh kampanye politik. Dengan adanya periode ini, diharapkan pemilih dapat lebih fokus pada informasi yang relevan dan memilih calon pemimpin yang sesuai dengan harapan mereka. Tegaskan KPU mengenai distribusi logistik yang aman dan lancar merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa semua tahapan pemilihan dapat berjalan dengan baik. Logistik pemilu, mulai dari kotak suara hingga surat suara, adalah elemen krusial yang mendukung kelancaran proses pemungutan suara. Ketika distribusi logistik terlaksana dengan baik, hal ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya masalah yang dapat mengganggu pelaksanaan pemilu, seperti keterlambatan atau bahkan kehilangan barang. Masa tenang juga berperan penting dalam menciptakan suasana kondusif jelang hari pemungutan suara. Dengan tidak adanya kampanye, diharapkan adanya pengurangan ketegangan yang mungkin terjadi antara pendukung calon-calon yang bersaing. Ini adalah saat yang tepat bagi masyarakat untuk berinteraksi dan berdiskusi mengenai pilihan mereka tanpa tekanan dari unsur luar. Suasana yang tenang ini sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial menjelang hari H pemungutan suara. Namun, tantangan tetap ada dalam pelaksanaan masa tenang dan distribusi logistik. KPU perlu memastikan bahwa semua pihak mematuhi aturan yang telah ditetapkan selama masa tenang. Hal ini termasuk mengawasi kemungkinan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang mungkin masih mencoba untuk mempengaruhi pemilih. Keterlibatan pihak keamanan juga sangat penting agar dapat menjaga ketertiban dan mencegah potensi konflik. Selain itu, komunikasi yang baik antara KPU dan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan. KPU harus proaktif dalam menyampaikan informasi terkait prosedur pemungutan suara, pemilihan, dan pentingnya partisipasi warga dalam proses demokrasi. Jika masyarakat merasa terlibat dan memiliki pemahaman yang baik tentang hak-hak mereka, diharapkan partisipasi pemilih dalam pilkada akan meningkat. Secara keseluruhan, langkah KPU Kalbar untuk menegaskan masa tenang dan memastikan distribusi logistik berjalan dengan aman dan lancar adalah langkah positif yang berkontribusi untuk memfasilitasi proses demokrasi yang lebih baik. Dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik antara semua elemen masyarakat, pilkada di Kalbar diharapkan dapat berlangsung dengan adil, transparan, dan demokratis.