Loading...
Kegiatan berlangsung pada Rabu, (20/11/2024). Peserta kegiatan adalah warga Gampong Mireuk Taman Aceh Besar dan warga sekitarnya.
Berita mengenai pelatihan tenun yang diadakan oleh UBBG kepada IRT-UM (Ibu Rumah Tangga Usaha Mikro) Songket Aceh merupakan langkah positif yang patut diapresiasi. Kegiatan ini menunjukkan perhatian terhadap pelestarian budaya serta pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, khususnya dalam sektor kerajinan tangan. Songket Aceh sendiri merupakan salah satu warisan budaya yang kaya dan memiliki nilai estetika tinggi, sehingga pelatihan ini dapat berkontribusi tidak hanya dalam meningkatkan keterampilan, tetapi juga dalam melestarikan tradisi yang berharga.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam teknik menenun, yang pada gilirannya bisa meningkatkan produksi serta kualitas produk songket. Ini adalah langkah strategis untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri kerajinan tangan, terutama dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan kemampuan yang lebih baik, para IRT-UM dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan inovatif, yang akan menarik minat konsumen baik secara lokal maupun nasional.
Pemberdayaan ekonomi perempuan juga menjadi salah satu aspek penting dalam berita ini. Ketika IRT-UM diberikan kesempatan untuk belajar dan berkarya, mereka tidak hanya dapat menambah pendapatan keluarga, tetapi juga meningkatkan posisi mereka di dalam masyarakat. Kemandirian ekonomi dapat memberikan dampak yang lebih luas, seperti meningkatkan pendidikan anak dan mempromosikan kesehatan keluarga. Oleh karena itu, pelatihan ini berperan krusial dalam memperkuat daya tawar perempuan di dalam komunitas mereka.
Di sisi lain, penting untuk memastikan bahwa pelatihan seperti ini berkelanjutan dan diikuti dengan akses pemasaran bagi produk yang dihasilkan. Setelah mendapatkan keterampilan baru, para peserta perlu didampingi dalam memasarkan produk mereka, baik melalui platform online maupun offline. Kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku bisnis, bisa menjadi kunci dalam menciptakan jaringan yang saling menguntungkan.
Selain itu, pelatihan ini juga bisa menjadi penggerak untuk mengenalkan dan mempromosikan songket Aceh ke pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional. Apabila produk songket ini dapat dipasarkan dengan baik, maka akan ada peningkatan permintaan yang berimplikasi pada peningkatan produksi. Hal ini tentu saja akan membantu untuk menjaga kelangsungan usaha kerajinan tangan dan menciptakan peluang kerja baru.
Terakhir, perlu diingat bahwa keberhasilan dalam program ini tidak hanya diukur dari banyaknya produk yang dihasilkan, tetapi juga dampak sosial yang ditimbulkan. Pelatihan semacam ini dapat menjadi salah satu cara untuk memberdayakan masyarakat, memperkuat komunitas, dan melestarikan budaya. Dengan demikian, pelatihan tenun yang diadakan oleh UBBG bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan investasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Aceh secara keseluruhan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment