Paket SIAGA telah melihat dokumen penting daerah kita yaitu RPJMD teknokratik NTT tahun 2025-2029. Debat Pilgub NTT yang mengangkat topik kepesertaan Jamsostek bagi pekerja sektor informal adalah langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak orang di sektor informal, seperti pedagang kaki lima, buruh tani, dan pekerja rumahtangga, yang tidak memiliki akses ke jaminan sosial. Program Jamsostek, yang bertujuan memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja, tentu sangat relevan untuk diterapkan di dalam konteks ini, terutama di daerah dengan tingkat ketenagakerjaan informal yang tinggi seperti Nusa Tenggara Timur (NTT). Sektor informal sering kali diabaikan dalam diskusi mengenai perlindungan sosial, padahal jumlah pekerja yang terlibat dalam sektor ini cukup signifikan. Dengan adanya jaminan sosial, pekerja di sektor informal dapat memiliki rasa aman dan perlindungan ketika menghadapi risiko, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan. Kesadaran akan pentingnya jaminan sosial ini adalah langkah awal yang baik dalam menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat. Selain itu, kebijakan yang diusulkan dalam debat tersebut dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program-program pemerintah. Dukungan untuk pekerja di sektor informal bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi masyarakat dan sektor swasta. Misalnya, perusahaan dapat berperan dalam memberikan edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja informal, sehingga mereka tidak hanya terlindungi secara sosial tetapi juga memiliki peluang untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Namun, implementasi dari program Jamsostek ini tidaklah tanpa tantangan. Seringkali, kurangnya pemahaman mengenai manfaat jaminan sosial menjadi hambatan bagi pekerja informal untuk mendaftar. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif dan berbasis komunitas agar masyarakat memahami keuntungan dari program ini. Selain itu, perlu ada mekanisme yang fleksibel dalam proses pendaftaran dan iuran agar dapat diakses dengan mudah oleh pekerja di sektor informal yang mungkin memiliki pendapatan tidak tetap. Di sisi lain, debat semacam ini juga menunjukkan bahwa calon pemimpin harus peka terhadap isu-isu sosial yang ada. Kebijakan yang pro rakyat dan berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menciptakan perubahan yang signifikan. Paket Siaga yang dijanjikan harus diimbangi dengan komitmen nyata untuk memberdayakan pekerja informal dan menghadirkan solusi yang inovatif, seperti penggunaan teknologi untuk mempermudah akses informasi dan pendaftaran ke dalam program jaminan sosial. Secara keseluruhan, pengusulan kepesertaan Jamsostek bagi pekerja sektor informal dalam debat Pilgub NTT adalah langkah signifikan menuju perlindungan sosial yang lebih baik di provinsi tersebut. Jika diikuti oleh tindakan nyata dan kebijakan yang berpihak pada masyarakat, maka hal ini dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi pembangunan sosial dan ekonomi di NTT. Kita berharap bahwa isu ini tidak hanya berhenti di tataran diskusi, tetapi benar-benar diimplementasikan demi kesejahteraan masyarakat.