Ketua KIP Banda Aceh, Yusri Razali, mengatakan, debat kedua atau terakhir ini harus digunakan sebaik mungkin sebagai sarana adu ide, gagasan dan Berita tentang visi, misi, dan program pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh dalam debat terakhir merupakan sebuah pelajaran politik yang penting bagi masyarakat. Debat semacam ini memberikan kesempatan kepada calon pemimpin untuk menjelaskan pandangan mereka dan memperkenalkan program yang akan mereka jalankan jika terpilih. Hal ini tentu saja merupakan bagian dari proses demokrasi yang sehat, di mana pemilih dapat menilai calon berdasarkan kemampuan, ide, dan komitmen mereka terhadap kemajuan daerah yang mereka pimpin. Visi dan misi yang dipaparkan dalam debat merupakan gambaran jelas tentang arah pembangunan yang ingin dicapai oleh calon pemimpin. Misalnya, jika seorang calon berfokus pada aspek pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur, ini menunjukkan bahwa mereka memahami kebutuhan masyarakat akan hal-hal dasar tersebut. Keterusterangan dalam menyampaikan program kerja juga penting, karena akan memberikan gambaran kepada rakyat tentang langkah konkrit yang akan diambil, sekaligus menjawab tantangan yang ada. Salah satu hal yang menarik perhatian dalam sebuah debat adalah bagaimana calon saling berargumentasi dan menjawab pertanyaan dari lawan maupun moderator. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan tidak hanya visi dan misi, tetapi juga kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan merespons kritik. Itulah sebabnya, kualitas debat sangat penting; calon yang mampu menjelaskan program serta menjawab tantangan dengan baik akan meninggalkan kesan positif di mata pemilih. Di sisi lain, publik juga memiliki tanggung jawab untuk menilai secara kritis informasi yang disampaikan. Berita seperti ini seharusnya tidak hanya menjadi konsumsi informasi semata, tetapi juga mendorong masyarakat untuk melakukan riset lebih lanjut mengenai latar belakang, rekam jejak, serta integritas calon-calon tersebut. Dengan demikian, proses pemilihan akan menjadi lebih berbasis informasi dan bukan hanya pada janji dalam saat-saat kampanye. Debat juga menunjukkan dinamika politik lokal dan bagaimana calon beradaptasi dengan perubahan cara berpikir masyarakat. Tuntutan pemilih yang semakin kritis terhadap program pembangunan seringkali memaksa calon untuk berpikir lebih inovatif dan progresif. Disinilah peranan debat menjadi sangat berarti, karena dapat menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat untuk memahami isu-isu utama yang menjadi perhatian. Terakhir, penting untuk menyadari bahwa hasil dari debat tidak selalu mencerminkan pemungutan suara selanjutnya. Meskipun debat memberikan ruang bagi calon untuk menjelaskan visi mereka, faktor lain seperti kampanye lapangan, pengalaman, serta kehadiran di tengah masyarakat juga berpengaruh besar terhadap keputusan pemilih. Oleh karena itu, masyarakat harus terus aktif mencari informasi dan tidak terjebak pada satu momen debat saja ketika menentukan pilihan mereka.