Kenaikan PPN Jadi 12 Persen bakal Hantam Industri Ritel, Roy Sebut Hambat Pemulihan Daya Beli

21 November, 2024
4


Loading...
Kebijakan pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen dari saat ini 11 persen yang mulai berlaku 1 Januari
Berita mengenai kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen tentu membawa dampak yang signifikan bagi dunia industri, khususnya industri ritel. Kenaikan pajak ini bisa memengaruhi daya beli masyarakat, yang saat ini masih berada dalam proses pemulihan pascapandemi. Ketika PPN naik, harga barang dan jasa cenderung meningkat, dan ini dapat membuat konsumen berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian. Salah satu dampak paling langsung dari kenaikan PPN adalah penurunan lapangan kerja. Jika industri ritel mengalami penurunan penjualan akibat naiknya harga, maka akan ada risiko pengurangan karyawan. Banyak usaha kecil dan menengah dalam sektor ritel juga bisa terdampak lebih parah, karena mereka memiliki keterbatasan dalam menyerap biaya tambahan. Kenaikan pajak ini mungkin akan menyebabkan beberapa usaha ritel tutup, yang pada gilirannya akan mengurangi keragaman pilihan bagi konsumen. Dalam konteks pemulihan ekonomi, kenaikan PPN dapat dilihat sebagai langkah mundur. Pemulihan daya beli sangat penting, terutama setelah efek negatif pandemi yang membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Menjaga agar harga barang tetap terjangkau adalah kunci untuk meningkatkan konsumsi domestik. Ketika daya beli masyarakat menurun, maka konsumsi pun akan terpengaruh, dan ini berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, pemerintah mungkin berpendapat bahwa kenaikan PPN diperlukan untuk memperkuat pendapatan negara, terutama dalam waktu yang sulit seperti ini. Namun, pemerintah juga perlu mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap industri yang beroperasi di dalam negeri. Dalam situasi ini, penting untuk menemukan keseimbangan antara meningkatkan pendapatan negara dan mendukung pemulihan ekonomi. Ada juga potensi dampak psikologis dari kenaikan PPN ini. Masyarakat mungkin merasa enggan untuk mengeluarkan uang jika mereka tahu harga barang akan naik. Ini menciptakan siklus negatif di mana menurunnya permintaan menyebabkan penjualan turun lebih lanjut, dan bisnis lebih sulit untuk bertahan. Oleh karena itu, komunikasi yang baik dari pemerintah tentang alasan kenaikan pajak dan bagaimana penggunaannya dapat membantu meredakan kekhawatiran ini. Dalam jangka panjang, kebijakan pajak yang lebih bersahabat dan terencana sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan dari sektor industri dan masyarakat. Tanpa adanya kebijakan yang tepat, industri ritel bisa terjebak dalam lingkaran setan yang menyulitkan baik bagi konsumen maupun pengusaha. Sehingga, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan. Dengan demikian, meskipun kenaikan PPN mungkin dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan negara, penting bagi pemerintah untuk memikirkan strategi yang lebih komprehensif agar pemulihan ekonomi dapat dilakukan dengan baik. Dukungan kepada industri ritel melalui kebijakan yang adil dan efisien akan sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat dan pada akhirnya akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment