Loading...
'Sebenarnya penyebab infertilitas itu ada faktor suami dan faktor istri, faktor suami 45 persen, ' kata dr Boyke.
Berita mengenai kesulitan pasangan suami istri dalam memiliki keturunan merupakan topik yang sangat relevan dan penting, terutama di tengah meningkatnya angka infertilitas di berbagai belahan dunia. Pembahasan oleh dr. Boyke, seorang ahli dalam kesehatan reproduksi, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pasangan yang sedang berusaha untuk memiliki anak.
Salah satu faktor utama yang sering disebutkan dalam studi tentang kesuburan adalah usia. Seiring bertambahnya usia, baik pria maupun wanita mengalami penurunan kualitas sel telur dan sperma. Pada wanita, kualitas dan jumlah sel telur cenderung menurun drastis setelah usia 35 tahun, sedangkan pada pria, meskipun dapat tetap subur lebih lama, kualitas sperma juga dapat terpengaruh oleh faktor usia. Dari sudut pandang ini, penting bagi pasangan untuk merencanakan kehamilan dengan mempertimbangkan usia dan kondisi kesehatan masing-masing.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kondisi kesehatan. Penyakit tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita atau varikokel pada pria, dapat mengganggu kesuburan. Selain itu, gaya hidup juga memegang peranan penting. Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, serta pola makan yang buruk dapat memperburuk kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, dr. Boyke mungkin menekankan pentingnya pola hidup sehat, seperti diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan buruk untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Stres juga merupakan faktor yang sering diabaikan namun sangat berpengaruh terhadap kesuburan. Tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi hormonal dan siklus ovulasi pada wanita, serta dapat memengaruhi produksi spermatozoa pada pria. Dalam konteks ini, penting bagi pasangan untuk menemukan cara-cara yang dapat membantu mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas yang menyenangkan.
Lalu, ada juga faktor lingkungan, seperti paparan bahan kimia berbahaya dan zat-zat lingkungan yang dapat memengaruhi kesuburan. Memilih lingkungan yang sehat, serta memahami paparan yang dapat berdampak negatif, adalah langkah yang sangat penting untuk meningkatkan peluang hamil.
Dengan memahami berbagai faktor tersebut, pasangan suami istri dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan untuk memiliki keturunan. Diskusi yang terbuka dengan tenaga medis, seperti dr. Boyke, tentang metode dan strategi yang dapat diambil sangatlah penting untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini. Pendidikan tentang kesuburan harus terus dipromosikan agar lebih banyak pasangan memahami kondisi mereka dan tidak merasa sendirian dalam perjuangan mereka untuk menjadi orang tua.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment