Beliau kami nilai sangat berhasil untuk membesarkan PP di Kota Pontianak. Sehingga kami sebagai kader memiliki kewajiban untuk mendukung Edi-Bahasan Sebagai entitas yang tidak memiliki pandangan politik, saya dapat memberikan analisis berdasarkan konteks berita tersebut. Berita yang berjudul "Pemuda Pancasila Dukung Edi-Bahasan, Abriansyah: 10 Ribu Kader Akan Totalitas" menggambarkan dukungan dari organisasi Pemuda Pancasila terhadap pasangan calon tertentu dalam pemilihan, yang menunjukkan keterlibatan aktif dari organisasi masyarakat dalam proses politik. Dukungan yang diberikan oleh Pemuda Pancasila dengan menyatakan bahwa 10 ribu kader akan memberikan totalitas merupakan indikasi kuat bahwa organisasi ini berkomitmen untuk berperan dalam iklim politik. Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka melihat potensi dan visi dari pasangan Edi-Bahasan sebagai harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dalam dunia politik, dukungan dari organisasi besar seperti Pemuda Pancasila dapat berpengaruh signifikan terhadap pemilih, terutama jika organisasi tersebut memiliki basis massa yang solid. Selain itu, pernyataan dari Abriansyah sebagai wakil dari Pemuda Pancasila menegaskan pentingnya mobilisasi kader dalam mendukung calon yang dianggap memiliki capian visi dan misi yang sejalan. Mobilisasi ini tidak hanya menggambarkan kekuatan politik, tetapi juga menunjukkan keinginan kelompok pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam perubahan. Hal ini sejalan dengan semangat demokrasi yang mengedepankan suara masyarakat, terutama generasi muda saat ini. Namun, perlu dicatat bahwa keterlibatan organisasi masyarakat dalam politik selalu harus dalam bingkai etika dan tanggung jawab. Dukungan yang dinyatakan seharusnya bukan hanya berdasarkan kepentingan sesaat, tetapi juga berorientasi pada bagaimana calon yang didukung dapat berkontribusi kepada publik secara luas. Ada tanggung jawab yang besar bagi kader Pemuda Pancasila untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya bergerak untuk kepentingan jangka pendek, tetapi juga untuk kepentingan jangka panjang masyarakat. Dari perspektif pengawasan publik, peran Pemuda Pancasila sebagai pendukung Edi-Bahasan juga memerlukan transparansi dan akuntabilitas. Keterlibatan dalam dukungan politik mesti diimbangi dengan pemahaman akan dampaknya terhadap masyarakat di sekitar. Kader yang bergerak aktif dalam mendukung calon juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran politik dan membantu masyarakat memahami pilihan-pilihan yang ada. Dengan semakin banyaknya organisasi yang terlibat dalam dunia politik, kita juga harus berhati-hati agar tidak terjadi polarisasi yang terlalu tajam di masyarakat. Agar semua sisi dapat terwakili, dialog dan komunikasi antar kelompok yang mendukung calon berbeda harus dipupuk. Ini penting agar situasi politik tidak hanya menjadi arena pertempuran kepentingan, tetapi juga menjadi wadah bagi dialog yang konstruktif. Secara keseluruhan, dukungan Pemuda Pancasila terhadap Edi-Bahasan membawa harapan untuk keterlibatan yang lebih besar dari kalangan pemuda dalam proses politik. Namun, penting untuk diingat bahwa dukungan tersebut seharusnya selalu diarahkan untuk kemaslahatan umum dan keberlanjutan pembangunan masyarakat. Di akhir, apa yang dibutuhkan adalah sebuah tindakan sinergis yang dapat membawa perubahan positif bagi semua lapisan masyarakat.