pihaknya melakukan kunker di Manggarai Timur sesuai agenda kerja dari DPRD NTT. Dalam agenda kunker ini mereka juga mengunjungi Bank NTT Cabang Borong Sebagai sebuah berita yang melibatkan kegiatan kunjungan kerja (kunker) anggota DPRD NTT, laporan tersebut menunjukkan upaya dari para wakil rakyat untuk lebih memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah mereka. Kunker menjadi salah satu cara bagi anggota dewan untuk terjun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan masyarakat, dan mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi oleh warga, termasuk dalam hal perbankan dan layanan keuangan. Dalam konteks kunjungan ini, uji petik di Bank NTT Cabang Borong menjadi langkah penting. Bank NTT, sebagai lembaga keuangan milik daerah, memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta memastikan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat. Melalui uji petik tersebut, diharapkan anggota DPRD dapat mengevaluasi seberapa efektif layanan yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya. Hal ini tentu berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat jika akses dan layanan keuangan yang memadai dapat diwujudkan. Selain itu, kegiatan kunker ini juga menunjukkan komitmen anggota DPRD untuk transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan lembaga keuangan daerah. Dengan memantau dan menguji pelayanan langsung, mereka dapat memberikan masukan dan rekomendasi untuk perbaikan yang lebih baik, baik untuk bank maupun untuk kebijakan publik yang berkaitan dengan sektor keuangan. Ini penting untuk menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Namun, perlu diingat bahwa kunjungan kerja tidak boleh berhenti hanya pada tahap uji petik atau evaluasi. Setiap temuan yang didapat selama kunker harus ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret. Misalnya, jika ditemukan adanya kendala dalam pelayanan Bank NTT, anggota DPRD perlu berkoordinasi dengan pihak bank untuk mencari solusi yang efektif. Selain itu, mereka juga harus melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi untuk mendengar langsung aspirasi dan harapan mereka terhadap layanan keuangan. Tentu saja, keberhasilan kunjungan kerja ini tidak hanya ditentukan oleh seberapa baik anggota DPRD memahami situasi di lapangan, tetapi juga oleh kepatuhan mereka untuk merealisasikan hasil temuan menjadi kebijakan yang efektif. Dalam hal ini, komunikasi yang baik antara bank, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan sinergi yang positif. Akhirnya, kunjungan kerja semacam ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain tentang pentingnya kolaborasi antara legislatif dan lembaga keuangan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berharap agar langkah-langkah yang diambil oleh wakil mereka bisa membawa perubahan nyata, bukan sekadar menjadi kegiatan seremonial tanpa dampak yang signifikan. Diharapkan, seluruh hasil dari kunker ini bisa diintegrasikan dalam program-program yang lebih luas untuk memajukan daerah NTT secara keseluruhan.