Ahmad Luthfi dan Taj Yasin akhiri debat Pilkada Jateng 2024 dengan pernyataan emosional. Pesan kebersamaan dan harapan besar untuk Jawa Tengah. Berita tentang Luthfi yang menegaskan pentingnya meneladani Jenderal Polisi Hoegeng dibandingkan dengan sosok Sambo mencerminkan upaya untuk mengedepankan nilai-nilai integritas dan kejujuran dalam kepemimpinan. Di tengah berbagai kasus yang melibatkan aparat penegak hukum, pernyataan ini sangat relevan dan dapat diartikan sebagai panggilan untuk kembali kepada prinsip-prinsip dasar etika dan moral dalam menjalankan tugas kepolisian. Hoegeng mendapatkan tempat yang istimewa dalam sejarah kepolisian Indonesia lantaran reputasinya yang bersih dan komitmennya terhadap keadilan. Ia dikenal tidak hanya sebagai seorang yang mumpuni dalam tugasnya, tetapi juga sebagai figur yang mengedepankan kejujuran dan tidak terlibat dalam praktik-praktik korupsi yang marak di kalangan aparat negara. Dengan meneladani Hoegeng, Luthfi mengajak masyarakat untuk lebih memfokuskan perhatian pada integritas dan kejujuran sebagai nilai-nilai yang harus dipegang teguh, terutama dalam struktur kepemimpinan. Di sisi lain, sosok Sambo, yang terlibat dalam sebuah kasus hukum yang kontroversial, menjadi simbol dari penyalahgunaan kekuasaan dan hilangnya kepercayaan publik terhadap aparat hukum. Menyoroti perbedaan antara kedua sosok ini merupakan langkah yang tepat untuk memperkuat pesan bahwa integritas dan kejujuran adalah fondasi yang sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegakan hukum. Pernyataan Luthfi juga mencerminkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi oleh jajaran kepolisian, terutama di Jawa Tengah. Dalam konteks ini, penting bagi pemimpin daerah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung praktik-praktik baik dan menentang segala bentuk penyimpangan. Dengan memperjuangkan nilai-nilai integritas, ia tidak hanya mendemonstrasikan kepemimpinan yang baik, tetapi juga membangun harapan baru bagi masyarakat yang menginginkan perubahan. Melalui upaya ini, diharapkan akan muncul generasi pemimpin baru yang terinspirasi oleh contoh-contoh baik, bukan hanya sekadar terperangkap dalam skandal dan kontroversi. Pendidikan dan sosialisasi mengenai nilai-nilai moral dan etika harus digalakkan di segala lapisan masyarakat, termasuk di kalangan aparat penegak hukum, agar keperibadian yang kuat dan jujur dapat menjadi norma yang umum. Dengan demikian, pernyataan Luthfi bisa dilihat sebagai langkah strategis untuk memperbaiki citra kepolisian serta meneguhkan nilai-nilai luhur dalam bernegara. Masyarakat memiliki harapan tinggi bahwa setiap pegawai negeri, khususnya aparat penegak hukum, dapat menempatkan kejujuran dan integritas sebagai dasar dari setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Ini adalah tantangan besar, tetapi merupakan langkah yang memberikan optimisme akan masa depan yang lebih baik.