Erick Thohir meminta FIFA dan AFC menilai keamanan pertandingan Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi. Dia menegaskan suporter Indonesia menghargai tamu. Berita mengenai Erick Thohir yang meminta FIFA dan AFC untuk memperhatikan kondisi suporter Jepang dan Arab yang akan hadir di Indonesia merupakan langkah yang penting dalam konteks penyelenggaraan acara olahraga internasional. Dengan semakin banyaknya perhatian yang diberikan kepada keselamatan dan kenyamanan suporter, langkah ini menunjukkan upaya untuk meningkatkan citra Indonesia sebagai tuan rumah yang ramah. Hal ini sangat relevan mengingat tantangan yang dihadapi di bidang keamanan dalam acara-acara besar, terutama ketika melibatkan penggemar dari berbagai negara yang mungkin memiliki latar belakang budaya dan tradisi yang berbeda. Permintaan Erick Thohir kepada dua organisasi sepak bola internasional tersebut dapat dianggap sebagai langkah proaktif untuk memastikan bahwa seluruh aspek dari penyelenggaraan acara berjalan dengan lancar. Dalam situasi di mana intimidasi atau kekerasan dapat terjadi, penting bagi penyelenggara untuk menunjukkan komitmen terhadap keselamatan suporter. Dengan melibatkan FIFA dan AFC dalam hal ini, ada harapan bahwa dukungan yang lebih kuat akan diberikan dalam hal pengawasan dan penanganan isu-isu yang mungkin timbul. Ini akan mengirimkan pesan positif kepada dunia bahwa Indonesia serius dalam menjadi tuan rumah yang aman. Lebih lanjut, pendekatan ini juga dapat menguntungkan bagi berbagai pihak terkait. Di satu sisi, hal itu dapat memperkuat hubungan diplomatik dan olahraga antara Indonesia, Jepang, dan Arab Saudi. Di sisi lain, dengan menjamin kenyamanan dan keamanan suporter, ini dapat meningkatkan pengalaman menonton secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada suksesnya acara tersebut dari sudut pandang komersial. Suporter yang merasa aman dan dihargai kemungkinan besar akan lebih menikmati pertandingan dan kembali ke negara tersebut untuk acara-acara selanjutnya. Namun, tantangan tetap ada. Bagi Indonesia, menjaga keamanan dan kenyamanan suporter bukanlah hal yang mudah, mengingat dinamika yang dapat muncul dalam konteks pertandingan olahraga. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang aktif antara pemerintah, penyelenggara acara, dan aparat keamanan untuk menciptakan atmosfer yang harmonis. Selain itu, edukasi kepada para suporter lokal tentang pentingnya menjunjung tinggi sikap sportivitas dan toleransi juga diperlukan untuk mencegah potensi konflik. Dengan terus memperhatikan aspek-aspek ini, bukan tidak mungkin bahwa Indonesia tidak hanya akan sukses dalam penyelenggaraan acara tersebut, tetapi juga dapat meninggalkan kesan positif bagi para suporter luar negeri. Dengan kata lain, langkah Erick Thohir ini bukan hanya tentang memenuhi permintaan dari FIFA dan AFC, tetapi juga menjadi bagian dari upaya yang lebih besar dalam membangun reputasi Indonesia di pentas olahraga dunia. Ini adalah kesempatan yang berharga bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa kita adalah negara yang mampu menyelenggarakan acara internasional dengan baik, tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Secara keseluruhan, respons ini mencerminkan bahwa perhatian terhadap aspek keamanan dalam penyelenggaraan acara olahraga tidak boleh dipandang sebelah mata. Melalui kerjasama yang solid dan komitmen untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi semua pihak, Indonesia dapat mengoptimalkan kesempatan yang ada dan meraih manfaat jangka panjang dari keberhasilan dalam dunia olahraga internasional.