Kasus Gondongan di Kulon Progo melonjak menjadi 660 pada 2024, meningkat empat kali lipat dari tahun lalu. Dinkes berupaya menekan penyebaran penyakit ini. Berita mengenai Kulon Progo yang mencatat 660 kasus gondongan, terutama di kalangan anak-anak dan remaja, merupakan sebuah perhatian serius bagi masyarakat dan pihak kesehatan. Gondongan, yang secara medis dikenal sebagai mumps, adalah infeksi virus yang dapat menular, dan meskipun seringkali dianggap sebagai penyakit yang ringan, komplikasi yang dapat muncul, seperti radang testis, ovarium, atau pankreatitis, dapat berisiko. Oleh karena itu, tingginya angka kasus ini harus menjadi panggilan untuk tindakan yang lebih proaktif dalam pencegahan dan penanganan. Salah satu faktor penting dalam menghadapi lonjakan kasus gondongan adalah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi. Penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi MMR (Measles, Mumps, and Rubella), yang seharusnya menjadi bagian dari program imunisasi dasar anak. Jika sebagian besar anak dan remaja di Kulon Progo tidak mendapatkan vaksin ini, maka mereka berisiko tinggi mengalami infeksi. Oleh karena itu, edukasi untuk orang tua dan masyarakat mengenai manfaat vaksinasi sangatlah penting. Pemerintah daerah dan instansi kesehatan perlu meningkatkan kampanye sosialisasi agar orang tua memahami bahwa vaksinasi bukan hanya untuk melindungi anak mereka, tetapi juga untuk menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Di samping itu, situasi ini juga perlu dilihat dari segi aksesibilitas terhadap layanan kesehatan. Akankah ada penyuluhan atau program vaksinasi lanjutan di daerah yang terjangkit tinggi? Penyelenggaraan program vaksinasi di puskesmas atau sekolah-sekolah dapat membantu mempermudah akses bagi anak-anak yang belum divaksin. Selain itu, perlu dilakukan pemantauan berkelanjutan terhadap angka kasus yang terdeteksi, sehingga langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil secara dini. Langkah-langkah pencegahan juga harus didukung oleh kebijakan yang lebih luas, termasuk pengawasan lingkungan dan pengendalian penyakit. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi kesehatan, upaya penanggulangan dapat lebih efektif. Ini termasuk pembentukan tim respons cepat untuk menangani lokal outbreak, serta menyediakan informasi yang akurat dan tepat kepada masyarakat mengenai gejala, cara penularan, dan langkah-langkah pencegahan. Kita juga tidak boleh melupakan pentingnya kepedulian dari masyarakat. Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan dengan memahami bagaimana mumps menyebar dan bagaimana cara melindungi diri mereka dan orang lain. Penggalangan dukungan masyarakat dalam bentuk penyuluhan rumah ke rumah atau program-program komunitas bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang penyakit ini. Akhir kata, meskipun situasi di Kulon Progo saat ini terlihat mengkhawatirkan, dengan upaya bersama dari pihak pemerintah, sektor kesehatan, dan masyarakat, kita bisa berharap bahwa kasus gondongan ini dapat ditekan dan ditangani dengan lebih baik. Fokus utama harus tetap pada pencegahan melalui vaksinasi dan edukasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.