Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk memastikan proses demokrasi berjalan lancar di seluruh wilayah kerja Suluttenggo. Berita mengenai PLN Suluttenggo yang menyiagakan 2.195 personel untuk mengawal Pilkada Serentak adalah langkah yang sangat positif dan menunjukkan komitmen perusahaan listrik negara tersebut dalam mendukung kelancaran proses demokrasi. Keberadaan pasokan energi yang stabil sangat penting selama periode pemilihan umum, karena banyak titik mengambil keputusan seperti tempat pemungutan suara (TPS) yang bergantung pada penyediaan listrik. Dengan demikian, upaya PLN Suluttenggo dapat mencegah gangguan yang mungkin terjadi akibat pemadaman listrik yang tidak terduga. Pentingnya penyediaan listrik yang handal dalam konteks pemilihan umum tidak dapat diabaikan. Bukan hanya untuk penerangan di TPS, tetapi juga untuk keperluan administrasi yang berlangsung dalam proses pemungutan suara, penghitungan suara, dan pengumuman hasil. Dengan menempatkan personel untuk mengawasi dan memastikan kestabilan pasokan listrik, PLN memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa mereka dapat melaksanakan hak suara mereka tanpa khawatir terhadap potensi gangguan energi. Selain itu, apel siaga yang diadakan juga menunjukkan adanya koordinasi antara PLN dan pihak keamanan, pemerintah daerah, serta stakeholder lainnya. Kerja sama semacam ini sangat krusial untuk menciptakan suasana yang kondusif selama pemilihan, di mana semua pihak bekerja sama untuk mencegah terjadinya masalah yang bisa menyebabkan ketidakstabilan. Dengan adanya sinergi yang baik, diharapkan pelaksanaan Pilkada Serentak dapat berlangsung dengan lancar dan damai. Lebih jauh, inisiatif ini juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada PLN sebagai lembaga pelayanan publik. Ketika masyarakat melihat bahwa PLN berusaha maksimal untuk mendukung proses demokrasi, akan muncul rasa aman dan percaya bahwa penyedia layanan publik ini berkomitmen pada pelayanan yang berkualitas. Hal ini akan menciptakan citra positif yang akan berdampak jangka panjang bagi PLN. Di sisi lain, penting bagi PLN untuk juga mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan masalah yang bisa timbul dalam pelaksanaan Pilkada, seperti lonjakan permintaan listrik di area tertentu. Persiapan ini tidak hanya dari sisi jumlah personel, tetapi juga dari aspek teknis, seperti kesiapan peralatan dan pemeliharaan infrastruktur. Kemampuan untuk segera mengatasi masalah teknis adalah kunci untuk menjaga kelancaran proses pemilihan. Secara keseluruhan, langkah PLN Suluttenggo untuk menyiagakan personel menjelang Pilkada Serentak adalah contoh nyata dari kontribusi positif yang dapat dilakukan oleh perusahan BUMN dalam mendukung proses demokrasi. Tindakan ini harus dicontoh oleh instansi lain agar seluruh elemen masyarakat dapat bersatu dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan pemilihan umum yang bebas, adil, dan transparan.