Selama proses penyelidikan, terungkap fakta bahwa seluruh terduga pelaku perundungan berstatus putus sekolah. Berita mengenai hasil visum remaja perempuan korban perundungan di Gresik yang mengalami trauma menggugah keprihatinan kita semua. Kasus perundungan atau bullying, terutama terhadap remaja, merupakan masalah sosial yang sudah berlangsung lama, dan dampaknya bisa sangat serius baik secara fisik maupun psikologis. Hasil visum yang menunjukkan adanya trauma pada korban menghadirkan gambaran jelas mengenai betapa parahnya efek dari tindakan kekerasan ini. Perundungan tidak hanya sebatas kekerasan fisik, tetapi juga mencakup kekerasan verbal dan emosional yang dapat merusak mental dan harga diri seorang individu. Remaja yang menjadi korban sering kali merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan yang cukup, yang dapat memperburuk kondisi mental mereka. Trauma yang dialami bisa berpengaruh jangka panjang, menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, dan bahkan mengarah pada tindakan bunuh diri. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat kepada korban untuk membantu proses penyembuhan. Penting juga untuk mencermati peran lingkungan sekitar, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mencegah terjadinya perundungan. Pendidikan mengenai empati, pengertian antar sesama, dan penggunaan komunikasi yang konstruktif harus diperkenalkan sejak dini. Sekolah sebagai tempat di mana remaja menghabiskan sebagian besar waktu mereka harus menjadi zona aman. Pengawasan yang ketat, kerjasama dengan orang tua, serta pelatihan bagi guru dalam mendeteksi dan menangani kasus perundungan sangat diperlukan. Selain itu, hukum dan kebijakan pemerintah juga harus tegas dalam menangani kasus perundungan. Keadilan yang cepat dan tepat bagi korban bisa menjadi deterrent effect bagi pelaku dan diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Sosialisasi mengenai konsekuensi hukum bagi tindakan perundungan harus digencarkan, sehingga semua pihak menyadari bahwa perundungan adalah tindakan yang tidak dapat diterima secara moral maupun hukum. Dalam kasus ini, kita tidak hanya melihatnya sebagai sebuah laporan berita, tetapi juga sebagai panggilan untuk bertindak. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membangun lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi remaja. Kesadaran akan bahayanya perundungan dan upaya untuk mendukung para korban adalah langkah awal untuk menciptakan perubahan. Mari kita bersama-sama berupaya memerangi perundungan dan memberikan harapan serta kesempatan untuk penyembuhan bagi semua korban.