Diduga Kecanduan Gim "Online", Siswa SMP di Magetan Sudah Satu Tahun Tak Masuk Sekolah

21 November, 2024
6


Loading...
Seorang siswa SMP di Magetan sudah satu tahun tidak masuk sekolah. Ia diduga kecanduan gim online sehingga selalu menghabiskan waktu di kamar.
Berita mengenai seorang siswa SMP di Magetan yang diduga kecanduan gim online hingga tidak masuk sekolah selama satu tahun menggambarkan fenomena yang semakin sering terjadi di era digital saat ini. Kecanduan gim online adalah masalah yang serius dan dapat memiliki dampak besar pada perkembangan sosial, emosional, dan akademis anak. Siswa yang terjebak dalam dunia game sering kali mengabaikan tanggung jawab mereka, yang mencakup pendidikan dan interaksi sosial yang seharusnya terjadi di lingkungan sekolah. Kecanduan gim online sering kali dihubungkan dengan berbagai faktor, termasuk lingkungan keluarga, kebiasaan digital, dan adanya tekanan dari teman sebaya. Dalam kasus ini, sangat mungkin bahwa siswa tersebut tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari orang tua atau lingkungan sekitarnya. Keterlibatan orang tua sangat penting dalam memantau dan mengatur waktu bermain gim anak-anak, serta menciptakan suasana yang mendukung kegiatan positif lainnya di luar dunia maya. Dari perspektif pendidikan, ketidakhadiran siswa ini menjadi tantangan besar bagi sistem pendidikan. Ketika seorang anak tidak bersekolah, mereka kehilangan banyak hal—mulai dari pengetahuan akademis hingga keterampilan sosial yang diperoleh melalui interaksi dengan teman sebaya. Ini tidak hanya berpengaruh pada masa depan mereka, tetapi juga menciptakan masalah bagi sekolah dalam hal pemenuhan tanggung jawab mereka untuk mendidik anak-anak. Penting bagi pihak sekolah untuk menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua untuk memahami situasi ini dan mencari solusi yang tepat. Penting juga untuk diingat bahwa teknologi dan permainan video itu sendiri tidak sepenuhnya buruk. Mereka bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk belajar dan bersosialisasi jika digunakan dengan bijak. Pendidikan digital dan literasi media harus diperkenalkan sejak dini agar anak-anak dapat menggunakan teknologi dengan cara yang konstruktif. Inisiatif untuk menyelenggarakan program-program edukasi yang menjelaskan dampak kecanduan game dan bagaimana mengelola waktu di depan layar juga sangat diperlukan. Namun, dalam situasi ekstrim seperti yang dialami siswa di Magetan ini, intervensi lebih lanjut mungkin dibutuhkan. Terapi atau konseling untuk membantu anak tersebut memahami dan mengatasi perilakunya bisa menjadi langkah yang efektif. Dukungan psikologis tidak hanya akan membantu anak tersebut, tetapi juga dapat memberikan panduan bagi orang tua dalam membantu anak mereka kembali ke jalur yang benar. Dalam kesimpulannya, kecanduan gim online adalah isu yang kompleks yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak, mulai dari orang tua, guru, hingga masyarakat secara umum. Mengedukasi diri dan anak-anak tentang dampak penggunaan teknologi secara berlebihan harus menjadi prioritas bersama. Dengan kerjasama dan pemahaman yang mendalam, kita dapat membantu anak-anak mencapai keseimbangan yang sehat antara kehidupan digital dan realitas kehidupan mereka sehari-hari.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment