Bupati Klaten, Sri Mulyani, menargetkan penurunan angka stunting menjadi 10% dengan dukungan TP PKK. Berita mengenai Pemkab Klaten yang berupaya menekan angka stunting hingga 10 persen adalah langkah positif yang patut diapresiasi. Stunting adalah permasalahan serius yang dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan, pendidikan, dan produktivitas anak-anak. Dengan menargetkan penurunan angka stunting, pemerintah daerah menunjukkan komitmen untuk memperbaiki kualitas hidup generasi mendatang. Penanganan stunting tidak hanya mengandalkan satu sektor, tetapi memerlukan kerjasama antara kementerian, lembaga, serta masyarakat. Salah satu aspek penting dalam penanganan stunting adalah pemenuhan gizi yang baik bagi ibu hamil dan anak-anak. Oleh karena itu, program-program yang mendukung pemberian makanan bergizi, penyuluhan mengenai pola makan sehat, dan stimulasi perkembangan anak menjadi sangat krusial. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dapat membantu mencegah stunting sejak dini. Selain itu, penting juga untuk memantau kesehatan ibu dan anak secara rutin agar deteksi dini terhadap masalah gizi dapat dilakukan. Penguatan program-program kesehatan seperti posyandu dan pemeriksaan berkala untuk anak-anak juga perlu diperhatikan. Dengan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, tugas untuk menekan angka stunting akan lebih mudah dilakukan. Keberadaan program ini tidak hanya berguna untuk mendeteksi stunting tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang perawatan dan tumbuh kembang anak yang benar. Namun, tantangan yang dihadapi juga cukup besar. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya gizi dalam pertumbuhan anak. Pemkab Klaten perlu melakukan pendekatan yang lebih agresif melalui kampanye informasi dan program edukasi. Mengajak tokoh masyarakat untuk berperan dalam sosialisasi juga dapat meningkatkan efektivitas pesan yang disampaikan. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya gizi dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, aspek ekonomi juga tidak boleh terlewatkan. Banyak keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi dan tidak mampu menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, Pemkab Klaten juga perlu mengembangkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui dukungan dalam bentuk pelatihan keterampilan, akses modal, dan pemasaran produk, masyarakat dapat memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Dengan langkah-langkah yang terencana dan kolaboratif, penurunan angka stunting di Klaten menjadi hal yang mungkin dicapai. Usaha ini membutuhkan waktu dan konsistensi, namun jika dilakukan dengan baik, maka generasi yang lahir akan lebih sehat dan memiliki potensi yang lebih baik untuk masa depan. Semoga Pemkab Klaten dapat terus berkomitmen dan berinovasi dalam upayanya mengatasi masalah stunting demi kesejahteraan anak-anak Klaten.