Loading...
Viral Septi pengamen cantik di kawasan blok M, Jakarta. Wanita berusai 26 tahun itu mengaku banyak dapat tawaran kerja menjadi SPG hingga di kerja
Berita mengenai Septi, seorang pengamen cantik dari Blok M yang tetap memilih untuk melanjutkan pekerjaannya meskipun sudah viral dan banyak mendapatkan tawaran kerja, mencerminkan berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi yang menarik untuk dipahami. Dalam konteks ini, Septi bukan hanya sekadar orang yang bekerja sebagai pengamen, tetapi juga simbol perlawanan terhadap stigma yang seringkali melekat pada profesi tertentu.
Pertama-tama, keputusan Septi untuk tidak beralih profesi setelah viral menunjukkan bahwa ia memiliki rasa bangga dan cinta terhadap pekerjaannya. Banyak orang mungkin melihat pekerjaan sebagai pengamen sebagai sesuatu yang 'rendahan', tetapi bagi Septi, ini mungkin merupakan cara untuk mengekspresikan diri, berinteraksi dengan orang lain, dan menghasilkan pendapatan yang cukup. Kemandirian ini menjadi contoh bagi banyak orang bahwa pekerjaan, apa pun bentuknya, memiliki nilai dan martabatnya tersendiri.
Di sisi lain, banyaknya tawaran kerja yang datang setelah viral juga menyoroti fenomena yang lebih luas tentang bagaimana media sosial dan internet bisa mengubah cara orang dipandang. Viralitas terkadang dapat membawa dampak positif, membuka kesempatan yang sebelumnya tidak terbayangkan. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan bahwa tidak semua perhatian yang didapatkan bersifat positif. Dalam hal ini, ketenaran bisa menjadi pedang bermata dua yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Tentu saja, pilihan Septi untuk tetap menjadi pengamen meskipun ada tawaran lain juga bisa jadi menimbulkan pertanyaan. Apa sebenarnya alasan di balik keputusannya? Apakah ia merasa lebih nyaman dengan kehidupannya saat ini? Atau adakah nilai-nilai tertentu yang ia pegang yang membuatnya menolak tawaran yang lebih 'prestisius'? Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki prioritas dan kecenderungan yang berbeda, dan tidak semua orang termotivasi dengan cara yang sama dalam mengejar keberhasilan.
Melihat dari sudut pandang publik, kisah Septi juga mengajak kita untuk meredefinisi gambaran tentang keberhasilan dan kebahagiaan. Masyarakat seringkali terjebak dalam pandangan bahwa keberhasilan berarti mendapatkan pekerjaan yang mapan dan bergaji tinggi. Namun, pengalaman Septi menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam melakukan sesuatu yang disukai dan merasa puas dengan pilihan hidup yang diambil.
Secara keseluruhan, kisah Septi adalah contoh yang menarik dari kompleksitas kehidupan di tengah masyarakat modern. Keberanian dan keputusan yang ia buat adalah pengingat bagi kita semua untuk menghargai pilihan hidup setiap individu, apapun bentuknya. Tentu saja, penting bagi kita untuk mendukung keberadaan orang-orang yang, seperti Septi, berjuang untuk menjalani hidup dengan cara yang mereka pilih, tanpa merasa tertekan oleh ekspektasi orang lain.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment