Dampak Siswa SMP Kecanduan Game Online, Sehari-hari di Kamar dan Setahun Malas Berangkat Sekolah

21 November, 2024
5


Loading...
Siswa salah satu SMP di Kabupaten Magetan, Jawa Timur memillih tak masuk sekolah selama satu tahun terakhir karena sudah kecanduan game online.
Berita mengenai dampak siswa SMP yang kecanduan game online memang memprihatinkan dan mencerminkan sebuah fenomena yang semakin umum di era digital ini. Kecanduan game online dapat mengakibatkan berbagai masalah, baik secara fisik maupun mental, yang membutuhkan perhatian serius dari orang tua, pendidik, dan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah perubahan perilaku siswa. Jika sebelumnya mereka aktif dan berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan sekolah, kini mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu berlama-lama di dalam kamar, terjebak dalam dunia maya. Ini dapat merusak kemampuan sosialisasi mereka, membuat mereka merasa terasing, dan mengurangi keterampilan interpersonal yang penting untuk perkembangan mereka ke depan. Lebih jauh lagi, kecanduan game online sering kali berpengaruh pada prestasi akademik siswa. Ketika waktu luang yang seharusnya digunakan untuk belajar dan melakukan aktivitas produktif lainnya dihabiskan untuk bermain game, maka siswa akan mengalami penurunan kualitas pendidikan. Dalam jangka panjang, ini dapat mengakibatkan rasa putus asa terhadap pendidikan dan masa depan mereka, seperti yang terindikasi oleh fakta bahwa siswa tersebut malas untuk berangkat sekolah. Situasi ini tentunya sangat mengkhawatirkan, karena pendidikan merupakan faktor kunci dalam menentukan kesempatan dan kualitas hidup seseorang di masa depan. Selain itu, masalah kesehatan fisik juga patut disoroti. Menghabiskan waktu berlama-lama di depan layar dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, seperti obesitas, gangguan tidur, dan masalah penglihatan. Kurangnya aktivitas fisik dan interaksi dengan dunia luar juga dapat berpengaruh buruk pada kesehatan mental siswa, seperti meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Dalam konteks ini, penting bagi orang tua dan guru untuk melakukan pendekatan edukatif tentang batasan waktu bermain game serta pentingnya keseimbangan antara aktivitas online dan offline. Solusi untuk mengatasi masalah ini tidaklah sederhana, namun perlu dilakukan secara komprehensif. Orang tua bisa menerapkan aturan yang jelas tentang waktu bermain game dan mendorong anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan lain, baik itu olahraga, seni, maupun kegiatan sosial lainnya. Sekolah juga perlu melibatkan diri dalam upaya ini, mungkin dengan menyediakan program ekstrakurikuler yang menarik dan menekankan pentingnya pengembangan diri di luar dunia maya. Selain itu, pendidikan literasi digital juga bisa membantu siswa memahami konsekuensi dari kecanduan game online serta membekali mereka dengan kemampuan untuk mengelola waktu mereka dengan lebih baik. Secara keseluruhan, kecanduan game online di kalangan siswa SMP adalah isu yang kompleks dan perlu penanganan yang hati-hati dari semua pihak. Dengan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas, diharapkan masalah ini dapat diminimalisasi, dan siswa dapat menemukan keseimbangan dalam kehidupan mereka, menjalani masa remaja yang sehat dan produktif, serta bersiap untuk masa depan yang cemerlang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment