Loading...
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran mengatakan, pengasapan atau fogging bertujuan untuk mencegah dan pemberantasan sarang...
Berita mengenai upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) melalui kegiatan fogging oleh Tim Detasemen Kesehatan Korem Lilawangsa di asrama prajurit menjadi sebuah langkah yang sangat tepat dan relevan. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditransmisikan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia, penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama selama musim hujan ketika populasi nyamuk cenderung meningkat.
Melakukan fogging atau pengasapan adalah salah satu metode yang efektif untuk membunuh nyamuk dewasa dan mengurangi risiko penyebaran virus dengue. Langkah ini menunjukkan bahwa pihak militer tidak hanya bertugas dalam menjaga keamanan negara, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kesehatan anggotanya. Dengan melakukan fogging secara rutin di area asrama prajurit, diharapkan angka kejadian DBD dapat ditekan, sehingga tidak mengganggu aktivitas dan kesiapan prajurit dalam menjalankan tugasnya.
Di samping itu, kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas mengenai pentingnya pencegahan penyakit menular. Selain fogging, edukasi tentang cara pencegahan lainnya, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan abate, juga perlu digalakkan. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dapat berkontribusi besar dalam mengurangi populasi nyamuk.
Penting juga untuk melibatkan berbagai elemen dalam pencegahan DBD. Kerjasama antara pemerintah, instansi kesehatan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari nyamuk pembawa penyakit. Upaya fogging saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan perilaku masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Mengamati berita ini, kita juga perlu memikirkan upaya pencegahan jangka panjang. Selain tindakan segera seperti fogging, perlu ada program rutin yang memastikan bahwa lingkungan tetap bersih dan minim risiko penularan penyakit. Pembentukan tim atau kelompok pemantauan di tingkat komunitas bisa menjadi solusi untuk menjaga agar tindakan pencegahan tetap berjalan efektif dan berkesinambungan.
Terakhir, peran media dalam menyebarluaskan informasi mengenai langkah-langkah pencegahan DBD sangatlah penting. Melalui berita yang informatif, masyarakat bisa lebih memahami cara-cara untuk melindungi diri dan lingkungan dari penyakit ini. Dengan penyuluhan yang baik serta tindakan nyata, kita dapat bersama-sama mengurangi angka kejadian DBD, bukan hanya di kalangan prajurit, tetapi juga di masyarakat umum.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment