Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji menjelaskan sejumlah program pada debat kedua, Kamis (21/11/2024). Berita mengenai Cak Eri yang mengungkapkan strategi antisipasi polusi udara dan pencemaran air tanah di Surabaya merupakan langkah penting yang menunjukkan kepedulian terhadap masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam konteks urbanisasi yang pesat, polusi menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak kota di seluruh dunia, termasuk Surabaya. Dalam debat, menghadapi isu ini dengan serius dan strategis sangat penting untuk menarik perhatian pemilih serta menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Cak Eri mengangkat isu polusi udara dan pencemaran air tanah sebagai bentuk respons terhadap masalah yang nyata di tengah masyarakat Surabaya. Kota ini dikenal dengan tingkat polusi yang tinggi, baik dari kendaraan bermotor, industri, maupun aktivitas sehari-hari lainnya. Strategi yang jelas dan terukur dalam mengatasi masalah ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat dan kualitas hidup secara keseluruhan. Masyarakat perlu melihat bahwa calon pemimpin mereka tidak hanya berbicara tentang masalah, tetapi juga memiliki rencana konkret untuk mengatasinya. Salah satu strategi yang mungkin diusulkan oleh Cak Eri adalah peningkatan regulasi terhadap emisi kendaraan dan industri. Hal ini bisa berarti memperkenalkan standar emisi yang lebih ketat, mendorong penggunaan transportasi umum, serta promosi kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, pendidikan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup perlu menjadi bagian dari agenda pemerintah Kota Surabaya agar masyarakat berpartisipasi aktif dalam upaya pengurangan polusi. Di sisi lain, pencemaran air tanah juga merupakan isu krusial yang mendapat perhatian. Praktik pengelolaan limbah yang baik, pengaturan penggunaan bahan kimia berbahaya, serta konservasi sumber air dapat menjadi langkah strategis yang menyeluruh. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga sumber daya air juga perlu didorong melalui program-program edukasi dan pelibatan komunitas dalam proyek konservasi. Dalam jangka panjang, keberhasilan strategi antisipasi polusi udara dan air tanah akan sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Upaya bersama ini tidak hanya akan membantu mengurangi polusi, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Jika Cak Eri mampu mewujudkan rencananya dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, maka ini akan menjadi salah satu langkah positif yang berarti bagi Surabaya ke depan. Dengan semua hal tersebut, apa yang disampaikan oleh Cak Eri dalam debat ini bukan sekadar janji politik, tetapi seharusnya menjadi upaya nyata untuk menghadapi tantangan lingkungan yang mendesak. Dengan melakukan tindakan nyata, Surabaya dapat menjadi contoh bagi kota lain dalam mengatasi masalah polusi dan menjaga kesehatan warganya di era yang penuh tantangan ini. Tentu saja, transparansi dalam pelaksanaan dan evaluasi dari strategi yang diusulkan juga sangat penting untuk memastikan efek jangka panjang yang positif.