Surabaya pernah menjadi barometer musik rock. Cawawali Surabaya Armuji ingin itu terjadi lagi. Armuji menjelaskan hal itu terkait dengan potensi budaya lokal. Berita dengan judul 'Armuji Sebut Surabaya Tak Kalah dengan Korea: Kita Pernah Jadi Barometer Rock' menunjukkan semangat dan kebanggaan yang kuat terhadap budaya musik di Surabaya, Indonesia. Armuji, yang mungkin merupakan seorang tokoh atau pejabat, mengungkapkan keyakinan bahwa Surabaya memiliki kekayaan dan sejarah dalam dunia musik, terutama dalam genre rock, yang sebanding dengan negara-negara yang lebih dikenal dengan industri musiknya, seperti Korea Selatan. Salah satu aspek yang menarik dari pernyataan ini adalah pengakuan bahwa Surabaya pernah menjadi pusat atau barometer rock. Dalam konteks ini, penting untuk menggali lebih dalam mengenai sejarah musik di kota tersebut. Surabaya telah melahirkan banyak musisi berbakat dan menjadi tuan rumah bagi berbagai festival musik yang mengangkat gitar listrik dan semangat rock. Pengakuan ini tidak hanya dapat membangkitkan semangat lokal, tetapi juga dapat menarik perhatian industri musik nasional dan internasional. Namun, pernyataan ini juga menantang masyarakat untuk melihat lebih jauh bagaimana Surabaya dapat kembali menjadi pusat perhatian dalam dunia musik. Meskipun Korea Selatan telah sukses dengan Hallyu (gelombang Korea) yang mendunia, yang mencakup K-Pop dan budaya pop lainnya, Surabaya memiliki peluang untuk membangun identitasnya sendiri yang unik. Dengan dukungan pemerintah dan pengembangan komunitas musik lokal, Surabaya bisa menjadi ekosistem yang kreatif dan inovatif. Dari sudut pandang industri kreatif, langkah-langkah strategis perlu diambil untuk mewujudkan visi ini. Misalnya, memperkuat infrastruktur musik, seperti tempat konser, studio rekaman, dan pendukung industri lainnya, adalah langkah awal yang penting. Selain itu, kolaborasi antara musisi lokal dan artis dari luar kota atau negara juga dapat menciptakan sinergi yang memperkaya kualitas karya musik yang dihasilkan. Dalam konteks masyarakat, ada baiknya jika inisiatif ini juga melibatkan keterlibatan komunitas. Acara musik, festival, dan workshop bisa menjadi sarana untuk mengedukasi generasi muda tentang sejarah musik rock di Surabaya. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kebanggaan lokal, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari generasi mendatang. Secara keseluruhan, pernyataan Armuji seharusnya direspon secara positif dan dijadikan dorongan untuk menggali potensi Surabaya di bidang musik. Dengan dedikasi dan kolaborasi yang tepat, Surabaya tidak hanya dapat menegaskan kembali posisinya sebagai barometer rock, tetapi juga membangun ekosistem musik yang berkelanjutan dan berdampak tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat global.