Polisi menangkap empat orang yang melakukan persekusi hingga penganiayaan berat kepada bocah berusia 10 tahun di Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Berita terkait perlakuan kekerasan terhadap bocah 10 tahun di Tangerang sangat memprihatinkan dan menjadi sorotan serius dalam masyarakat. Kasus ini mencerminkan betapa pentingnya perlindungan anak dan penegakan hukum terhadap kekerasan, baik dari lingkungan keluarga maupun masyarakat. Setiap anak berhak untuk hidup dalam lingkungan yang aman, dan tindakan seperti menyetrum, membanting, serta memaksa mengkonsumsi minuman keras tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga hak asasi anak. Penting untuk dicatat bahwa tindakan kekerasan seperti ini dapat berdampak jangka panjang terhadap psikologis si anak. Trauma yang dialaminya tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga mental, yang dapat membentuk pandangan dan perilaku mereka di masa depan. Komite Perlindungan Anak dan berbagai lembaga sosial perlu berkolaborasi untuk memberikan pemulihan dan dukungan psikologis bagi anak yang menjadi korban, agar ia bisa menjalani kehidupan yang lebih baik setelah kejadian tersebut. Selain itu, kasus ini juga menyoroti tanggung jawab orang dewasa dan masyarakat di sekitarnya. Pendidikan mengenai kekerasan dan kesadaran akan pentingnya perlindungan anak harus terus digalakkan. Masyarakat harus berperan aktif dalam melindungi anak-anak serta melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan kepada pihak berwenang. Program edukasi yang menyentuh masalah kekerasan dalam rumah tangga dan dampaknya terhadap anak perlu diperluas supaya lebih banyak orang menyadari pentingnya menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Pihak berwenang juga harus serius dalam menangani kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku agar menjadi efek jera. Selain itu, diperlukan kebijakan yang lebih ketat dalam perlindungan anak di seluruh lapisan masyarakat, termasuk dalam aspek hukum dan sosial. Pemerintah dan lembaga terkait perlu untuk secara aktif memonitor dan memberikan akses kepada anak-anak yang terancam untuk mendapatkan perlindungan hukum. Dengan melihat konteks sosial yang lebih luas, tindakan kekerasan terhadap anak sering kali berakar dari berbagai masalah seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan dinamika keluarga yang tidak sehat. Oleh karena itu, isu ini harus ditangani secara holistik dengan melibatkan berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga sosial. Hanya dengan pendekatan yang terpadu kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik dan aman untuk anak-anak. Akhir kata, setiap individu di masyarakat memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk anak-anak. Melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan dan memberikan kasih sayang serta perhatian yang layak adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagaimana kita mengharapkan masa depan yang lebih baik, mari kita mulai dengan melindungi generasi penerus kita, yaitu anak-anak.