Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beberkan Strategi Kehumasan Hadapi Krisis

22 November, 2024
5


Loading...
Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono menjadi narasumber dalam kuliah tamu di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Berita tentang "Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beberkan Strategi Kehumasan Hadapi Krisis" menunjukkan betapa pentingnya peran kehumasan dalam menjaga citra dan komunikasi publik, terutama di tengah situasi krisis. Di era informasi yang cepat dan sering tidak terduga ini, keberadaan humas di setiap institusi, terutama kepolisian, sangat krusial. Tanggapannya dapat dibagi dalam beberapa titik yang dapat dipertimbangkan. Pertama, strategi komunikasi yang baik dalam konteks krisis dapat mempercepat pemulihan kepercayaan publik. Ketika masyarakat menghadapi situasi yang membingungkan atau mengkhawatirkan, mereka cenderung mencari informasi yang jelas dan transparan. Humas yang proaktif dalam memberikan informasi faktual dengan cepat, serta menyediakan saluran komunikasi yang mudah diakses, dapat membantu meredakan ketegangan dan kecemasan masyarakat. Ini juga menunjukkan bahwa kepolisian peduli dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Kedua, pentingnya membangun hubungan yang kuat dengan media tidak bisa dipandang sebelah mata. Humas perlu menjalin kerjasama yang baik dengan wartawan dan lembaga media untuk memastikan informasi yang disampaikan akurat dan tidak menimbulkan disinformasi. Dalam situasi krisis, sering kali berita yang beredar bisa sangat sensasional dan berpotensi merugikan, sehingga strategi komunikasi efektif dapat meminimalisir berita negatif dan menggantinya dengan narasi yang lebih konstruktif. Lebih jauh lagi, implementasi teknologi dalam strategi kehumasan juga menjadi aspek yang sangat relevan. Dengan berkembangnya media sosial dan platform digital lainnya, humas perlu memanfaatkan alat-alat ini untuk menjangkau audiens dengan lebih efektif. Melalui kampanye informasi di media sosial, polisi dapat memberikan pembaruan secara langsung kepada masyarakat dan menjadikan mereka lebih terlibat dalam proses komunikasi. Selain itu, analisis sentimen di media sosial dapat memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat bereaksi terhadap kebijakan atau pernyataan tertentu, sehingga humas dapat merespons dengan lebih tepat. Namun, tantangan tetap ada. Ketika menangani krisis, terkadang informasi yang diterima dapat berubah dengan cepat, dan humas harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam menyampaikan informasi baru. Mereka juga harus keterampilan manajemen emosi dalam menghadapi kritik, baik dari masyarakat maupun media. Oleh karena itu, pelatihan rutin bagi pegawai humas sangatlah penting untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani situasi-situasi kritis. Secara keseluruhan, strategi kehumasan yang baik dalam menghadapi krisis tidak hanya memperkuat citra institusi tetapi juga menciptakan jembatan kepercayaan antara polisi dan masyarakat. Ini adalah langkah penting untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan terinformasi, di mana masyarakat merasa terlibat dan didengarkan. Dengan cara ini, Polresta Sidoarjo dapat menjadi contoh bagi kepolisian di daerah lain dalam mengelola komunikasi krisis dengan efektif dan responsif.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment