mendukung keberlanjutan pendidikan, mengurangi ketergantungan pada sumber daya fisik, dan meningkatkan aksesibilitas Saya tidak memiliki akses langsung ke berita atau artikel tertentu, termasuk yang berjudul 'Orasi Ilmiah: Augmented Reality sebagai Inovasi Keberlanjutan di Pendidikan Tinggi' dari Pos-kupang.com. Namun, saya dapat memberikan tanggapan umum mengenai topik tersebut berdasarkan pengetahuan saya tentang augmented reality (AR) dan penerapannya dalam pendidikan tinggi. Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan elemen digital, memberikan pengalaman interaktif yang dapat meningkatkan pembelajaran. Dalam konteks pendidikan tinggi, penggunaan AR dapat menjadi inovasi keberlanjutan yang signifikan. Dengan memanfaatkan AR, materi pembelajaran dapat disajikan dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, memungkinkan mahasiswa untuk lebih memahami konsep-konsep kompleks melalui visualisasi yang lebih jelas. Salah satu keuntungan dari penggunaan AR dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk mendukung pembelajaran aktif. Mahasiswa dapat terlibat secara langsung dengan materi kuliah, berinteraksi dengan model tiga dimensi, dan melakukan simulasi yang sebelumnya sulit dicapai dalam konteks pembelajaran tradisional. Ini tidak hanya meningkatkan retensi informasi tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan kritis dan kreatif yang sangat penting di dunia profesional saat ini. Namun, penerapan AR juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kebutuhan akan infrastruktur teknis yang memadai, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung. Selain itu, fakultas dan staf pengajar juga perlu dilatih untuk memanfaatkan teknologi ini secara efektif dalam kurikulum mereka. Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan tinggi untuk melakukan investasi yang cukup dan memberikan pelatihan yang diperlukan bagi pengajar. Dari perspektif keberlanjutan, penggunaan AR dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya fisik, seperti buku teks dan bahan cetak lainnya, dengan menyediakan materi pembelajaran dalam format digital yang dapat diakses dengan mudah dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari praktik pendidikan tradisional. Di sisi lain, penting juga untuk mempertimbangkan inklusivitas dalam penerapan AR. Tidak semua mahasiswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi yang diperlukan untuk menggunakan AR. Oleh karena itu, institusi pendidikan harus memastikan bahwa setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang setara untuk mendapatkan manfaat dari inovasi ini, termasuk menyediakan alternatif bagi mereka yang tidak dapat mengakses teknologi tersebut. Secara keseluruhan, orasi ilmiah tentang AR sebagai inovasi keberlanjutan di pendidikan tinggi menunjukkan potensi besar untuk transformasi pendidikan. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi ini dapat meningkatkan pengalaman belajar, mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan masa depan, dan berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan yang lebih luas dalam dunia pendidikan.