Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemani Wapres Berita mengenai uji coba program makan bergizi gratis di SMKN 7 Semarang merupakan langkah positif yang patut diapresiasi. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dan pihak terkait dalam meningkatkan kualitas gizi, khususnya di kalangan pelajar. Makanan bergizi sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental siswa, di mana asupan nutrisi yang baik dapat berkontribusi pada konsentrasi belajar serta daya tahan tubuh. Salah satu aspek yang menarik dari program ini adalah inovasi dalam penyajian makanan. Melibatkan sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam program ini tidak hanya memberikan akses makanan bergizi kepada siswa, tetapi juga memberi peluang bagi siswa untuk belajar tentang pengolahan makanan yang sehat dan bergizi. Dengan demikian, tidak hanya kesehatan siswa yang diperhatikan, tetapi juga pendidikan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Namun, keberhasilan program ini tentunya sangat bergantung pada implementasinya. Diperlukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa makanan yang disediakan benar-benar memenuhi standar gizi yang diperlukan. Selain itu, keterlibatan orang tua dan masyarakat juga penting untuk mendukung keberlanjutan program ini. Edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat perlu dilakukan secara terus-menerus agar siswa dan keluarganya memahami manfaat dari program ini. Keberadaan program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Inisiatif semacam ini diharapkan dapat menggugah pemerintah daerah lainnya untuk menciptakan program serupa, terutama di wilayah yang memiliki tingkat masalah gizi buruk atau kekurangan gizi yang lebih tinggi. Perluasan program ke sekolah-sekolah lain dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, program ini seharusnya tidak hanya berhenti di sisi pendistribusian makanan. Harus ada upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pola makan sehat dan pentingnya nutrisi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penyuluhan dan integrasi kurikulum gizi dalam pembelajaran, siswa dapat belajar lebih banyak tentang makanan yang mereka konsumsi dan dampaknya terhadap kesehatan mereka. Akhir kata, uji coba program makan bergizi gratis di SMKN 7 Semarang adalah langkah maju dalam upaya meningkatkan kesehatan generasi muda. Dengan dukungan yang baik dari semua pihak, program ini dapat menjadi model yang efektif dalam mengatasi masalah gizi di kalangan pelajar. Diharapkan, inisiatif ini dapat berlanjut dan berkembang guna mendukung kesehatan dan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.