Ulil merupakan salah satu jemaah di GPIB Efrata Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, Kota Padang. Berita mengenai tewasnya AKP Ulil Ryanto, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, dalam insiden penembakan yang melibatkan Kabag Ops tentu mengejutkan banyak pihak. Kehilangan seorang anggota kepolisian yang dikenal tegas dalam menjalankan tugas pasti membawa dampak yang mendalam, tidak hanya bagi institusi kepolisian, tetapi juga bagi masyarakat yang dilindungi dan dilayani oleh beliau. Peristiwa tragis seperti ini mengingatkan kita akan risiko dan tantangan yang dihadapi oleh aparat penegak hukum setiap hari. Mereka bekerja di garis depan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, berhadapan dengan berbagai macam ancaman dan bahaya. Ketika seorang polisi tewas dalam tindakan yang seharusnya melindungi masyarakat, hal ini menjadi sorotan terkait pertanggungjawaban internal dan kepatuhan pada prosedur yang berlaku di tubuh kepolisian. Keseharian AKP Ulil Ryanto yang dijelaskan dalam berita, yang menunjukkan sosoknya sebagai individu yang tekun beribadah, menambah kesedihan atas kepergian beliau. Ini mencerminkan bahwa seorang polisi tidak hanya menjalankan tugas di lapangan, tetapi juga memiliki sisi manusiawi yang mendalam. Ia mungkin telah menyentuh banyak kehidupan melalui pengabdian dan integritasnya, yang tentunya akan dikenang oleh rekan-rekannya serta masyarakat. Insiden ini juga dapat memicu dialog tentang kebutuhan reformasi dalam institusi kepolisian. Kasus-kasus penembakan antara anggota kepolisian sering kali menunjukkan adanya masalah mendasar seperti kurangnya pelatihan, kegagalan komunikasi, atau bahkan masalah mental dan emosi di kalangan aparat. Ini adalah hal-hal yang perlu ditangani agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Dalam perspektif masyarakat, peristiwa ini bisa menambah ketidakpercayaan terhadap penegakan hukum. Ketika aparat penegak hukum justru berkonflik satu sama lain, masyarakat akan bertanya-tanya tentang keamanan dan keadilan yang mereka terima. Oleh karena itu, sangat penting bagi kepolisian untuk transparan dalam menyelesaikan kasus ini dan memberikan kejelasan kepada publik mengenai sebab-musabab insiden tersebut. Saya berharap bahwa dengan hilangnya seorang sosok seperti AKP Ulil, akan muncul kesadaran baru di dalam institusi kepolisian untuk memperbaiki diri dan meningkatkan sistem yang ada. Kesedihan yang ditinggalkan semoga menjadi pemicu untuk perubahan positif yang lebih besar, baik untuk kepolisian itu sendiri maupun bagi masyarakat yang mereka layani. Akhir kata, semoga keluarga dan kerabat AKP Ulil Ryanto diberikan ketabahan dan dukungan dalam menghadapi kehilangan ini, serta semoga kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Pengabdian untuk melindungi dan melayani adalah tanggung jawab mulia yang perlu dihormati oleh kita semua.