Bawaslu Kalbar selalu memandu dan memantau pekerjaannya hingga jajaran terbawah. Berita dengan judul 'Pengawasan Masa Tenang Pungut Hitung dan Rekapitulasi, Uray Imbau Paslon tak Lakukan Kampanye' menunjukkan pentingnya menjaga integritas dalam proses pemilihan umum. Masa tenang adalah periode yang sangat krusial, di mana diharapkan semua pihak, terutama pasangan calon (paslon), mematuhi aturan yang telah ditetapkan untuk menciptakan suasana pemilu yang kondusif. Imbauan dari Uray tersebut menunjukkan upaya untuk mendorong kedewasaan politik, di mana semua pihak diminta untuk menghormati proses demokrasi yang sedang berlangsung. Dalam konteks pengawasan, penegakan aturan selama masa tenang menjadi sangat penting. Pengawasan yang ketat dapat mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat merugikan salah satu paslon, serta mempertahankan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan. Selain itu, pengawasan yang efektif juga menciptakan rasa aman bagi pemilih, karena mereka tahu bahwa proses pemilu dijalankan dengan transparansi dan keadilan. Jika paslon tetap melakukan kampanye di masa tenang, hal tersebut dapat menciptakan ketidakadilan dan mengganggu kestabilan politik. Pentingnya pemahaman publik mengenai masa tenang juga tak dapat diabaikan. Edukasi kepada masyarakat mengenai arti dari periode ini, serta konsekuensi jika dilanggar, sangat penting untuk dilakukan. Masyarakat perlu mengetahui bahwa masa tenang bukan hanya sekadar formalitas, melainkan merupakan salah satu tahapan penting yang menjamin keadilan pemilu. Dengan demikian, partisipasi masyarakat dalam pengawasan juga sangat dibutuhkan. Selain itu, imbauan seperti yang disampaikan oleh Uray juga bisa menjadi momentum untuk meningkatkan etika berpolitik. Paslon diharapkan dapat lebih fokus pada pemaparan visi-misi dan program kerja mereka, bukan pada kegiatan kampanye yang mungkin menimbulkan perpecahan atau konflik. Dengan mematuhi imbauan ini, paslon dapat menunjukkan sikap yang profesional dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap mereka. Tak kalah penting, media juga memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan imbauan tersebut. Dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat tentang aturan masa tenang, media dapat membantu penegakan norma-norma demokrasi. Melalui pemberitaan yang edukatif, media dapat berkontribusi terhadap terciptanya lingkungan politik yang sehat, di mana masyarakat bisa membuat keputusan berdasarkan informasi yang benar, bukan sekadar terpengaruh oleh kampanye yang tidak etis. Secara keseluruhan, langkah untuk mengimbau paslon agar tidak melakukan kampanye selama masa tenang adalah suatu tindakan yang sangat tepat. Ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat demokrasi dan memastikan bahwa setiap suara pemilih dihargai dengan adil. Harapannya, tindakan ini tidak hanya diikuti oleh semua paslon, tetapi juga diinternalisasi sebagai bagian dari budaya politik yang sehat di tanah air.