Program ini sejatinya telah telah diluncurkan sejak 2022, yang bertujuan memastikan subsidi BBM tepat sasaran, khususnya di sektor transportasi Berita tentang langkah Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda yang mengendalikan distribusi BBM subsidi melalui program Fuel Card menunjukkan upaya yang signifikan dalam meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam distribusi bahan bakar. Dalam konteks krisis energi global dan peningkatan penggunaan energi terbarukan, kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan sumber daya yang terbatas dan memastikan bahwa subsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Program Fuel Card berpotensi membantu mengurangi kebocoran dalam distribusi BBM subsidi. Dengan sistem yang lebih terstruktur, pemegang kartu dapat diidentifikasi dengan jelas dan diawasi dalam penggunaannya. Hal ini tentunya akan mengurangi peluang penyalahgunaan, misalnya oleh pihak-pihak yang tidak berhak menerima subsidi. Disamping itu, penggunaan kartu juga memudahkan Dishub untuk memantau dan menganalisis pola penggunaan BBM di kalangan masyarakat, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk perbaikan ke depan. Namun, keberhasilan program ini sangat tergantung pada implementasi yang efektif di lapangan. Diperlukan sosialisasi yang memadai agar masyarakat memahami mekanisme penggunaan Fuel Card ini. Jika masyarakat tidak tahu cara dan syarat untuk mendapatkan kartu tersebut, tujuan dari program ini bisa saja gagal. Oleh karena itu, Dishub perlu merencanakan kampanye komunikasi yang baik agar dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat penerima subsidi. Selain itu, aspek teknis dari penggunaan Fuel Card juga perlu diperhatikan. Pengembangan infrastruktur yang mendukung penggunaan kartu ini, baik dari sisi teknologi maupun ketersediaan layanan, akan menjadi kunci. Jika tidak ada dukungan yang memadai, bisa jadi muncul masalah dalam hal aksesibilitas atau kemudahan penggunaan bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah pedesaan. Dari sudut pandang lingkungan, pengendalian distribusi BBM subsidi juga memiliki implikasi positif. Dengan mendistribusikan BBM secara lebih teratur dan terarah, bisa jadi akan terjadi pengurangan dalam penggunaan bahan bakar yang tidak efisien dan mempromosikan penggunaan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Ini menjadi semakin penting di tengah upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat transisi ke energi yang lebih bersih. Secara keseluruhan, inisiatif Dishub Samarinda ini patut diapresiasi sebagai langkah proaktif dalam pengelolaan sumber daya energi. Meski masih banyak tantangan yang harus dihadapi, program Fuel Card memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dalam sistem distribusi BBM subsidi. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.