Sosok dan profil pelaku AKP Dadang dan korban AKP Ulil, polisi tembak polisi di Solok almarhum dikenal loyal dan hormat belum menikah. Berita mengenai insiden penembakan antara dua anggota Kepolisian, yaitu AKP Dadang dan AKP Ulil, di Solok terkait dugaan tambang ilegal sangat mencengangkan dan menimbulkan banyak pertanyaan. Kejadian ini menunjukkan bahwa konflik dalam penegakan hukum dapat mengarah pada situasi yang sangat tragis, bahkan di antara pihak-pihak yang seharusnya menjaga keamanan dan keadilan. Penembakan antaranggota kepolisian adalah hal yang jarang terjadi dan seharusnya menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang untuk mengevaluasi sistem internal serta hubungan antaranggota. Salah satu hal yang perlu dicermati adalah latar belakang dugaan tambang ilegal yang menjadi pemicu insiden ini. Pertambangan ilegal merupakan persoalan yang kerap kali melibatkan banyak kepentingan, termasuk kepentingan ekonomi masyarakat, perlindungan lingkungan, serta hukum. Ketegangan yang muncul dalam situasi ini bisa jadi disebabkan oleh adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu yang berkepentingan dalam menjalankan operasi tambang ilegal. Oleh karena itu, penyelidikan mendalam terhadap kasus ini sangat penting guna memahami konteks lebih luas di balik insiden tersebut. Di sisi lain, kejadian seperti ini seharusnya membangkitkan kesadaran tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam kepolisian. Setiap tindakan yang diambil oleh anggota kepolisian harus dapat dipertanggungjawabkan. Apabila terdapat friksi internal yang berujung pada kekerasan, hal ini bisa menunjukkan adanya masalah dalam kepemimpinan, manajemen, serta kultur kerja di institusi keamanan. Reformasi dalam kepolisian perlu dijajaki agar hal serupa tidak terulang di masa depan. Masyarakat pun harus diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tugas dan fungsi kepolisian. Insiden ini bisa mengakibatkan penurunan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum. Dialog yang konstruktif antara kepolisian dan masyarakat, serta peningkatan hubungan keduanya, menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis. Terakhir, penanganan kasus ini juga harus dilakukan secara independen dan objektif, tanpa ada intervensi dari pihak manapun untuk memastikan keadilan terlaksana. Apapun hasilnya, baik dalam bentuk tindakan disipliner maupun perubahan kebijakan, diharapkan dapat memberi efek jera dan mencegah insiden serupa di masa depan. Pihak yang terlibat harus diberi kesempatan untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan tindakan mereka, sambil tetap mengutamakan prinsip-prinsip hukum dan hak asasi manusia.