Loading...
Imam as Syafi’i tersebut menegaskan menuntut ilmu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan.
Berita yang berjudul "Arti Man Arodaddunya Fa Alaihi Bil Ilmi Waman Arodal Akhiraha Fa Alaihi Bil Ilmi Hadits tentang Ilmu" mengangkat tema yang sangat relevan dalam konteks kehidupan modern saat ini, di mana ilmu pengetahuan memiliki peranan yang krusial dalam membentuk perilaku manusia dan arah tujuan hidupnya. Hadits yang menyatakan bahwa siapa yang menginginkan dunia, hendaklah ia mencari ilmu, dan siapa yang menginginkan akhirat juga perlu mencarinya, memberikan perspektif mendalam tentang pentingnya ilmu dalam mencapai dua tujuan itu.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan bagaimana pengetahuan menjadi kunci untuk meraih kesuksesan di dunia. Ilmu pengetahuan membantu individu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, mengembangkan karier, serta berinovasi dalam berbagai bidang. Hadits ini mengingatkan kita bahwa pencarian ilmu tidak hanya berkaitan dengan aspek duniawi, tetapi juga berkaitan erat dengan pencarian spiritual dan moral yang dapat mengantarkan seseorang kepada kehidupan yang lebih baik di akhirat. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan harus dimaknai sebagai alat untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan di dunia dan di akhirat.
Lebih jauh lagi, terdapat konteks sosial yang perlu dipahami dari hadits ini. Dalam masyarakat modern, tantangan yang dihadapi seringkali bersifat kompleks dan membutuhkan pendekatan berbasis pengetahuan untuk menyelesaikannya. Dari isu perubahan iklim hingga ketidakadilan sosial, ilmu pengetahuan mampu memberikan solusi yang tepat. Oleh karena itu, upaya untuk mengakses pendidikan dan ilmu pengetahuan harus diperluas, dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pencarian ilmu tersebut.
Pentingnya ilmu tidak dapat dipisahkan dari akhlak dan nilai-nilai agama. Dalam Islam, pencarian ilmu harus disertai dengan niat yang baik dan silaturahmi untuk meningkatkan kemampuan diri dan masyarakat. Ilmu yang tidak dibarengi dengan moralitas dapat berpotensi menimbulkan kerusakan. Oleh karena itu, masyarakat harus mendorong pembelajaran yang menyentuh aspek kognitif, emosional, dan spiritual agar individu yang terdidik menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga baik secara moral.
Melalui pemahaman ini, kita diingatkan untuk tidak memisahkan antara ilmu dan tujuan hidup kita baik di dunia maupun di akhirat. Ketika seseorang menganggap ilmu sebagai alat untuk mengejar kebahagiaan dan kedamaian, baik di dunia maupun di akhirat, ia telah menjadikan pengetahuan bukan sekadar informasi, tetapi sebagai sarana untuk mengenali dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Seiring dengan itu, pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga etika dan moralitas, akan menghasilkan individu yang seimbang dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian, pembelajaran yang berkelanjutan dan komprehensif menjadi tuntutan zaman. Kita harus menjadi agen perubahan yang tidak hanya mengumpulkan informasi, tetapi juga menerapkannya dengan cara yang bermanfaat dan bernilai di dalam lingkup masyarakat. Memahami hadits ini seharusnya mendorong kita untuk lebih giat dalam mencari ilmu, serta mengarahkan niat kita agar tidak hanya terfokus pada pencapaian material, tetapi juga rohani yang dapat membimbing kita di dunia dan akhirat.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment