Loading...
Pemasangan APK di pekan terakhir kampanya pilkada di Surabaya semakin menjamur. Ditemukan banyak pelanggaran pemasangan APK, salah satunya APK dipaku di pohon.
Berita mengenai maraknya alat peraga kampanye (APK) yang menjamur di Surabaya, terutama yang dipaku di pohon, memberikan gambaran tentang dinamika politik menjelang pemilu. Fenomena ini menyoroti berbagai aspek, mulai dari kepatuhan terhadap regulasi hingga estetika dan dampak lingkungan. Dalam konteks ini, penting untuk membahas tidak hanya efek visual dari bunyinya, namun juga implikasi yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan.
Pertama-tama, penempatan APK yang tidak semestinya, seperti di pohon, menunjukkan kurangnya kesadaran politik dan etika dari para calon atau tim kampanye. Hal ini mencerminkan fakta bahwa tidak semua peserta pemilu memahami atau menghormati tata tertib yang ada. Regulasi mengenai pemasangan APK seharusnya diikuti untuk menjaga ketertiban, keindahan, dan kelestarian lingkungan. Ketidakpatuhan ini dapat menyebabkan citra negatif bagi semua entitas yang terlibat dalam proses politik.
Selain itu, penempelan APK di pohon dapat merusak ekosistem lokal. Pohon berfungsi sebagai bagian penting dari lingkungan hidup, memberikan oksigen, tempat berlindung bagi fauna, dan estetik kota. Dengan memaku alat peraga kampanye pada pohon, bukan hanya merusak penampilan peyangga lingkungan, tetapi juga berpotensi membahayakan kehidupan pohon itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi otoritas setempat untuk memperketat pengawasan dan penegakan hukum terkait penempatan APK.
Dari perspektif masyarakat, banyaknya APK yang bertebaran ini dapat mengganggu pengalaman visual kota. Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, seharusnya memiliki ruang publik yang bersih dan terawat. Kecacatan visual yang diakibatkan oleh APK yang berlebihan dapat memengaruhi kenyamanan warga dan pejalan kaki. Ini juga bisa menyebabkan kebingungan bagi pemilih, jika informasi mengenai calon tidak disampaikan dengan cara yang teratur dan terencana.
Masyarakat juga perlu didorong untuk mengadopsi sikap kritis terhadap alat peraga kampanye. Alih-alih hanya melihatnya sebagai alat untuk mendapatkan suara, aplikasikan analisis lebih dalam terkait informasi yang disampaikan. Media sosial dan diskusi publik dapat menjadi saluran efektif untuk meninjau pesan-pesan yang disampaikan setiap calon agar pemilih dapat membuat keputusan yang lebih baik.
Terakhir, peran pemerintah kota dan lembaga pemilihan sangat penting dalam mengedukasi para calon mengenai batasan dan etika dalam kampanye. Penyuluhan tentang pentingnya merawat lingkungan, serta dampak pemasangan APK yang tidak bertanggung jawab, perlu ditingkatkan. Pendekatan preventif dan edukatif dapat menciptakan suasana kampanye yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab.
Dengan demikian, berita tentang jumlah APK yang menjamur di Surabaya dan penempatannya di pohon seharusnya menjadi pemicu untuk introspeksi dan perbaikan dalam proses politik. Melalui kesadaran kolektif dan aksi bersama dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik saat menjalani proses demokrasi.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment