Usai menembak Ulil, Dadang langsung menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat dan kini masih dalam pemeriksaan. Berita mengenai insiden penembakan antaranggota kepolisian, seperti yang terjadi antara AKP Dadang dan AKP Ulil Ryanto, jelas mencerminkan masalah serius dalam institusi penegakan hukum. Kejadian ini menunjukkan bahwa tidak hanya kejahatan dari pihak luar yang menjadi tantangan, tetapi juga potensi konflik internal yang dapat mengganggu integritas dan kredibilitas kepolisian. Situasi ini mengundang pertanyaan mengenai disiplin dan profesionalisme aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Dari konteks berita yang menyebutkan bahwa penembakan tersebut diduga terkait dengan isu tambang ilegal, ini semakin memperburuk citra kepolisian. Keterlibatan anggotanya dalam aktivitas ilegal, meskipun dalam konteks konflik internal, menciptakan persepsi bahwa ada masalah struktur dan tata kelola dalam institusi kepolisian tersebut. Ketika aparat penegak hukum sendiri terlibat dalam pungli, penyalahgunaan wewenang, atau konflik kepentingan, maka tujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi semakin dipertanyakan. Kasus ini juga membuka diskusi tentang perlunya reformasi dalam institusi kepolisian. Diperlukan langkah-langkah serius untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan terhadap anggota polisi. Masyarakat perlu merasa yakin bahwa aparat penegak hukum benar-benar bertindak untuk kepentingan publik dan bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, apalagi terkait dengan praktik ilegal. Keamanan masyarakat seharusnya menjadi prioritas bagi kepolisian, dan situasi seperti ini menunjukkan bahwa lebih banyak perhatian harus diberikan kepada pelatihan, etika, dan integritas aparat. Pelatihan intensif mengenai penanganan konflik, etika profesi, dan pengawasan internal yang lebih ketat dapat membantu mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. Institusi kepolisian harus mampu memberikan contoh yang baik, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya perlu diambil agar dapat menjaga kepercayaan publik. Secara keseluruhan, insiden penembakan antara anggota kepolisian ini menjadi pengingat yang penting bahwa tantangan dalam penegakan hukum tidak hanya berasal dari kejahatan luar, tetapi juga dari dalam institusi itu sendiri. Masyarakat dan pemangku kepentingan perlu bersinergi untuk mendorong perbaikan dan reformasi yang esensial demi terciptanya kepolisian yang lebih baik dan terpercaya.