Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, dukungannya terhadap program Pemerintah yang menyediakan makan bergizi gratis dengan menggunakan APBD. Berita mengenai Wali Kota Eri Cahyadi yang setuju untuk menggunakan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (ABPD) Surabaya untuk program makan gratis merupakan langkah yang patut diapresiasi. Inisiatif ini sejalan dengan kebutuhan mendasar masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dalam banyak kasus, akses terhadap makanan yang bergizi menjadi tantangan, terutama bagi keluarga dengan pendapatan rendah. Dengan adanya program ini, setidaknya pemerintah daerah menunjukkan kepedulian terhadap rakyatnya dan berupaya mengurangi angka kelaparan serta memperbaiki gizi masyarakat. Penting untuk dicatat bahwa program makan gratis bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga berpotensi memperkuat solidaritas sosial. Ketika pemerintah menunjukkan perhatian terhadap warganya melalui tindakan nyata, hal ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antara pemimpin dan masyarakat. Di saat-saat sulit, seperti ketika terjadi bencana alam, pandemi, atau krisis ekonomi, aksi nyata semacam ini dapat memberikan harapan dan mendukung ketahanan sosial. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaan program ini. Salah satu yang utama adalah memastikan distribusi makanan yang adil dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Hal ini memerlukan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat sipil, untuk memastikan bahwa tidak ada yang terlewat dan semua orang mendapatkan manfaat dari program tersebut. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran juga sangat penting agar masyarakat percaya bahwa dana yang digunakan benar-benar untuk kepentingan umum. Selain itu, pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program ini juga harus diperhatikan. Masyarakat bisa dilibatkan dalam proses pengadaan maupun distribusi makanan, yang tidak hanya akan menciptakan rasa memiliki, tetapi juga memberdayakan mereka. Partisipasi masyarakat dapat menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa program ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Inisiatif semacam ini dapat membantu mengurangi stigma yang sering melekat terhadap program bantuan sosial. Dalam jangka panjang, program makan gratis ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran akan isu-isu kesehatan dan gizi di masyarakat. Diharapkan, pemerintah daerah dapat menyampaikan edukasi terkait pola makan sehat dan gaya hidup yang baik melalui program ini. Dengan mengedukasi masyarakat, Wali Kota Eri Cahyadi tidak hanya memberikan solusi sesaat tetapi juga menanamkan pemahaman yang akan bermanfaat bagi generasi mendatang. Secara keseluruhan, dukungan Wali Kota Eri Cahyadi terhadap program makan gratis adalah langkah positif yang perlu didorong, diperluas, dan dikelola dengan baik. Melihat kebutuhan yang ada, upaya ini bisa menjadi model bagi daerah lain dalam menerapkan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Kikiskan ego sektoral dan fokus pada kepentingan bersama adalah pesan penting yang harus dipegang dalam menjalankan program-program serupa di masa depan.