Rocky Gerung: Anak muda zaman sekarang perlu untuk lebih berani berdebat, dan bertentangan pendapat. Hal itu semata demi menjaga kualitas demokrasi Berita tentang Rocky Gerung yang menyambangi Kota Madiun untuk berbicara mengenai tantangan Gen Z dalam menjaga demokrasi menjelang Pilkada 2024 merupakan sebuah langkah yang menarik dan relevan. Generasi Z, yang tumbuh dalam era digital, memiliki perspektif dan tantangan unik yang dapat memengaruhi dinamika politik di Indonesia. Dalam konteks ini, kehadiran tokoh seperti Rocky Gerung memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami lebih dalam mengenai pentingnya partisipasi mereka dalam demokrasi. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Gen Z adalah informasi yang berlimpah dan sering kali tidak akurat. Dengan maraknya hoaks dan berita palsu di media sosial, generasi muda perlu memiliki kemampuan literasi media yang baik untuk menyaring informasi. Diskusi yang dipimpin oleh Rocky Gerung dapat memberikan wawasan kepada Gen Z tentang cara menganalisis dan menilai informasi, sekaligus memahami peran mereka dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan visi dan misi yang mereka percaya. Tak kalah pentingnya, Rocky Gerung juga dapat mendorong Gen Z untuk lebih aktif terlibat dalam politik. Mereka memiliki potensi yang besar untuk menjadi agen perubahan, dan partisipasi aktif dalam proses pemilihan umum adalah salah satu cara untuk mewujudkannya. Dengan memahami bahwa suara mereka memiliki dampak, Gen Z diharapkan dapat lebih berani menyuarakan pendapat dan pilihannya dalam Pilkada 2024. Selain itu, penting bagi Gen Z untuk memahami nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Rocky Gerung, sebagai seorang pemikir kritis, dapat mengajak generasi muda untuk merefleksikan arti demokrasi yang lebih dalam, serta tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Dalam konteks Pilkada yang semakin dekat, pemahaman ini sangat penting agar mereka tidak hanya menjadi pemilih yang pragmatis, tetapi juga pemilih yang berlandaskan pada nilai dan prinsip yang mereka percayai. Berbicara tentang tantangan, Gen Z juga perlu menyadari bahwa mereka hidup di tengah polaritas politik yang semakin tajam. Ini bisa menjadi rintangan untuk menciptakan diskusi yang konstruktif. Oleh karena itu, pendekatan yang inklusif dan dialogis perlu ditekankan dalam kegiatan semacam ini agar generasi muda dapat belajar untuk menghargai perbedaan, sekaligus membangun kesadaran kolektif demi masa depan demokrasi yang lebih baik. Secara keseluruhan, inisiatif Rocky Gerung untuk berdialog dengan Gen Z di Madiun sangatlah penting. Hal ini menunjukkan bahwa ada perhatian terhadap generasi muda dan potensi mereka untuk memengaruhi arah demokrasi di Indonesia. Dengan memberikan platform bagi mereka untuk berbicara, mendengar, dan belajar, kita membuka peluang bagi masa depan demokrasi yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua lapisan masyarakat.